Arosuka, bidikkasusnews.com - Bukan sebuah hal yang mudah untuk menjadi seorang pejabat publik. Banyak hal yang harus dijaga dalam memberikan sebuah pelayanan terutama menjaga sikap dalam berkomunikasi dengan seseorang. Karena setiap sikap dan perilaku seorang pejabat akan menjadi panutan setidaknya bagi staf bawahannya dan pula sorotan bagi masyarakat luas.
Akan tetapi tidak seperti yang diperankan oleh seorang Kabag Humas Pemda Kab.Solok Elafki, S.Pd kepada wartawan Bidikkasus yang hendak bersilaturahmi dan mengurus administrasi koran ke bagian Humas Setda Kab.Solok Kamis (5/9) sekira jam 15.00 wib.
Entah kenapa sikap pejabat yang dipercaya dan diamanahkan oleh kepala daerah sebagai perpanjangan tangan pada bagian Humas berlaku tidak sopan terhadap rekan pers sebagai mitra kerjanya.
Berawal dari pemberitaan tentang pelaksanaan pembangunan gedung baru sekretariat daerah Kabupaten Solok yang belum punya konsultan pengawas, pada Rabu (4/9) kemaren. Kabag Humas seakan uring-uringan dan mengatakan kalau berita tersebut bukanlah tulisan dari wartawan yang bersangkutan. Malahan hal tersebut disampaikan langsung oleh bupati kepada Kabag Humas.
"Berita tersebut bukan tulisan amcharlen (wartawan Bidik kasus.red), akan tetapi tulisan orang lain. Siapa orang yang menulisnya, kita sedang selidiki dulu.", ucap bupati yang disampaikan secara spontan oleh Kabag Humas Elafki kepada wartawan ini.
Ketika ditanyakan kebenaran bahasa dari seorang bupati kepada Kabag Humas, dia hanya asyik goyang-goyang kepala dengan headset menempel ditelinga, sehingga tidak lagi menanggapi pertanyaan yang diajukan.
Sebuah sikap aneh tapi nyata, ada apakah dibalik pembangunan gedung sekretariat baru APBD senilai 42 M itu. Mungkinkah Bupati Solok Gusmal mengatakan hal seperti yang diungkapkan Kabag Humas térsebut ?. dalam hal ini perlu penajaman investigasi. Lagian, andai seorang bupati bisa berstatemen tentang ini dengan bawahannya, alangkah naifnya seorang Kabag Humas mempertentangkan seorang bupati dengan rekan media.
Dan mungkin lebih bijak, seandainya memang ia ada yang keluar dari mulut bupati, tidak seharusnya dilempar ke orang lain, apalagi wartawan. Niscaya, jangankan menjaga marwah bupati, justru malah membuka aib pimpinan sendiri dalam berkata dan bertutur tidak elok.
Ungkapan Kabag Humas Setda Kab. Solok yang diduga lecehkan wartawan Bidikkasus itu akhirnya berbuntut panjang hingga sampai-sampai mendapat tanggapan serius dari Redaksi Bidikkasus. Redaksi menilai ungkapan tak senonoh oleh Humas, ibarat representasi etalase publik relation 'PR' nya Pemkab. Solok terhadap wartawannya yang juga merupakan bentuk pelecehan terhadap redaksi.
Akhirnya menjadi pembahasan serius oleh redaksi. Ini terungkap disela acara peringatan HUT Bidik Indonesia ke 10, (merupakan grup Bidikkasus dan portal www.bidikkasusnewz.com) bertempat di Aek Nabara, Labuhan Batu, Rantau Prapat, Medan.(charlie)
Komentar