Arosuka, BidikKasusnew.com – Dinamika politik jelang Pilkada di Kabupaten Solok kian membara. Para calon yang tampil siap untuk bertarung. Gagalnya Yulfadri Nurdin berpasangan dengan H Epyardi Asda tak membuat nyalinya surut. dia telah siap dan tak gentar bertarung melawan Epyardi Asda di kancah perpolitikan yang semakin di ambang pintu.
Potret Pilakada bakal berlangsung seru di ranah bumi markisa ini, simpatisan masing masing calon sama sama melihatkan miltansinya. Terlihat postingan para pendukung menjadi hiasan dunia maya. Saling sikut, black campain (kampanye hitam), saling serang untuk mematahkan lawan lawan poltiknya.
Ditengah luka Yulfadri telah membangun strategi untuk memenangkan Pilkada, baginya tanpa Epyardi diapun mampu untuk berdiri dikakinya sendiri untuk maju sebagai salah satu kandidat. meski masalah pasangan dan dukungan partai saat ini dalam teka teki rakyat. Namun para kandidat sama sama optimis untuk memenangkan helat demokrasi.
Genderang perang dari berbagai pendukung balon mulai ditabuh, berbagai ucapan dan kiasan yang dilontarkan para pendukung balon pun makin marak tak terkecuali ucapan bakal calon itu sendiri.
Meski belum adanya kepastian pasangan Balon yang akan berpasangan dalam pilkada Kabupaten Solok tersebut, namun nuansa gerahnya sudah sangat terasa, terlebih setelah adanya pengumuman dari tim sukses Epiyardi Asda tentang tidak jadinya Yulfadri Nurdin sebagai pasangannya di pilkada tahun ini.
Pengumuman tersebut menjadi titik balik panas nya nuasa politik di Kabupaten Solok, bagaimana tidak, sebelumnya para pengamat telah memprekdisi bahwa Epiyardi dan Yulfdri akan menjadi pasangan yang sangat pas, mengingat kedekatan dan histori mereka selama ini.
Prediksi tersebut bukan tanpa alasan, selain keduanya bersahabat dan memiliki histori yang erat dalam berpolitik sejak 2004 yang lalu, ucapan Epiyardi Asda dalam berbagai kesempatan juga memberikan klu-klu yang mengarah pada sosok Yulfadri Nurdin sebagai pasangannya di pilkada tahun ini setiap kali ada pertanyaan tentang pasangannya.
Namun, prediksi tersebut buyar setelah adanya pengumuman dari tim Epiyardi Asda di media sosial beberapa hari yang lalu bahwa Epiyardi Asda tidak akan berpasangan dengan Yulfadri Nurdin pada pilkada Kabupaten Solok tahun ini.
Pengumuman yang dinilai sangat tidak ber-etika dan di menit akhir tersebut membuat pendukung H. Yulfadri Nurdin sangat geram, meski Yulfadri sendiri menyikapinya dengan tenang.
Pada awalnya Yulfadri Nurdin tidak percaya dengan pengumuman tersebut karena hal itu tidak terucap dari Epiyardi sendiri, namun belakangan hal itu semakin terang setelah dibeberapa kesempatan Epiyardi Asda berbalik menyerang pribadi H. Yulfadri Nurdin.
Serangan yang dilakukan pihak Epiyardi Asda lebih banyak kepada pembunuhan karakter pribadi H. Yulfadri, seperti halnya ketika salah seorang tokoh Nagari Alahan Panjang yang enggan disebutkan nama nya menelpon Epiyardi menanyakan kebenaran pengumuman yang dibuat oleh timnya tersebut.
”Bagaimana mungkin dia menjadi wakil saya, dia tidak punya uang, tidak punya partai, namanya sudah buruk dimasyarakat karena banyak janji, masa iya dia mau menumpang saja,” ujarnya.
Setelah kejadian tersebut dan mendapat masukan dari banyak pihak, akhirnya H. Yulfadri Nurdin menyatakan diri untuk siap maju bertarung melawan Epyardi Asda di pilkada Kabupaten Solok 2020 mendatang, bertarung secara fair melawan sahabatnya tersebut , pada jumpa pers Minggu (9/8).
“Setelah mendapat masukan dari berbagai pihak, serta saya sendiri sudah melakukan Tahajud dan Istikharah, demi masyarakat Kabupaten Solok, hari ini saya nyatakan siap maju untuk menjadi Bupati di dipilkada Kabupaten Solok tahun ini,” tegas Yulfadri.
“Keputusan ini sudah final, karena sampai saat ini celah untuk kembali bersama dengan sahabat saya itu sudah tidak nampak, kian hari ucapan ucapan dalam pertemuannya makin tidak terbendung yang mengarahkan pencitraan buruk kepada pribadi saya,” tambahnya.
Awalnya H. Yulfadri Nurdin memang menaruh harapan besar kepada Epiyardi, bukan sebagai wakilnya, namun pada semangat nya untuk membangun Kabupaten Solok, namun seiring perjalanan, sikap arogan dan tempramental yang dimiliki Epiyardi Asda kian melemahkan semangatnya.
Yulfadri Nurdin menegaskan dirinya sama sekali tidak gentar dengan power yang dimiliki Epyardi Asda. Apalagi, Yulfadri dirinya sangat tau dan paham dengan rekam jejak sosok pengusaha kaya raya asal Singkarak itu. Dari awal karier politiknya, Yulfadri mengaku dirinya yang membawa Epyardi Asda ke ranah politik. Yakni pada 2003, dirinya membawa Epyardi masuk ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sehingga, Epyardi Asda bisa menjadi Anggota DPR RI tiga periode dari PPP.
“Dulu kami memang berkawan dan dia mengajak saya sebagai dunsanak (famili), tapi kini kami harus menempuh jalan yang berbeda dan kami akan berkompetisi. Saya sama sekali tidak gentar menghadapi beliau di pentas Pilkada Kabupaten Solok 2020,” sebut Yulfadri Nurdin yang diamini sahabatnya Gusrial Abbas dan Yondri Samin.
Namun dalam berkompetisi nanti, jika beliau berhasil terpilih di Pilkada, maka pihaknya akan mengucapkan selamat ke Epyardi Asda.
“Sebaliknya, jika saya yang memenangkan Pilkada Kabupaten Solok, saya meminta beliau juga dengan jiwa besar untuk mengucapkan selamat kepada saya. Itu kan fair dan kita tetap bersama-sama membangun Kabupaten Solok,” sebut Yulfadri Nurdin.
Sebagai seorang politisi, memang tidak ada kawan atau lawan yang abadi. Namun, pihaknya berharap, kalau pemimpin yang arogan dan tidak mau mendengarkan keluhan warganya, maka nanti akan menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Setiap saat ketika beliau berorasi saya dengar pada setiap acara, selalu menyebut keburukan orang. Bahkan Bupati Gusmal sendiri sering beliau sebut-sebut masih punya hutang di depan umum. Itu kan harga diri pemimpin kita. Dan yang bikin masyarakat sedih, beliau selalu sebut-sebut jumlah kekayaan yang beliau miliki. Bahkan diatas APBD Kabupaten Solok. Ini kan sombong sekali namanya. Kalaupun kaya, toh warga tidak meminta kepada beliau,” pungkas H. Yulfadri Nurdin.
(Am Charlen)
Komentar