Proyek Dana Pokir Hj. Artati, SH.MH Anggota DPRD Sumbar Gagal Total dan Meresahkan Masyarakat


Sumbar, Bidikkasusnews.com - Proyek pipanisasi di objek wisata sakura Nagari Baringin Kecamatan palembayan Kab. Agam yang di dasari oleh dana pokir Hj Artati, SH.MH anggota DPRD sumbar, hingga saat ini terkesan meresahkan masyarakat Nagari Baringin dan masyarakat Nagari Sungaipuar. Proyek tersebut telah mendapat tuntutan permasalahan dari Ninik mamak nan 20 di Nagari Sungaipuar, karena pihak Nagari Baringin telah mengambil sumber air dari Nagari Sungaipuar tanpa izin, sehingga pada saat ini saluran air telah di putuskan.

Berdasarkan hasil konfirmasi awak media dengan Walinagari Sungaipuar dan ketua KAN beserta pengurus LPMN Nagari Sungaipuar, mereka menyatakan bahwa pihak Nagari Baringin telah leluasa mengambil air dari Nagari Sungaipuar tanpa izin, dan mereka juga menambahkan bahwa hal ini adalah permasalahan ke empat kali nya yang di buat pihak Nagari Baringin terhadap Nagari Sungaipuar.

Secara khusus awak media juga melakukan konfirmasi langsung kepada walinagari, dan Yulifsonneri sebagai Walinagari Sungaipuar menuturkan, "saya sangat kecewa dengan etika Walinagari Baringin yang tidak menghargai angku niniak mamak nan 20 sebagai pemilik aset jorong Sungaipuar", "bahkan setelah di surati pun Walinagari Baringin masih tidak menghargai dan melanggar prosedur administrasi dalam menangani permasalahan", " terkesan cacat etika", "sehingga timbul hal-hal yang tidak diinginkan yang memicu konflik asumsi di tengah masyarakat di kedua Nagari". Begitulah ulasan dari Walinagari Sungaipuar.


Ketika awak media juga konfirmasi khusus dengan pengurus LPMN, maka Fuadi anthony sebagai sekretaris LPMN Nagari Sungaipuar juga menuturkan bahwa proyek dana pokir Hj Artati SH MH adalah proyek siluman, karena tidak adanya plang proyek yang seharusnya ada, dan mengenai permasalahan yang ada Fuadi Anthony juga memfonis Yulbahri Dt Nangkodoh sebagai Walinagari Baringin cacat etika, karena tidak punya inisiatif untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, dan terkesan tidak profesional dalam hal menangani masalah, dalam istilah niniak mamak, " indak tantang garih nan dipahek, indak nan diukua nan bakuduang". Tutur Fuadi Anthony mengakhiri wawancara awak media.

(Tim) 

Artikel Terkait

Berita|Sumbar|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 

VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami