Kutacane, bidikkasusnews.com - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Khairil Anwar mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Balai Veteriner Medan terhadap sampel 11 ekor sapi di Agara, semuanya dinyatakan positif terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium yang kami terima dari Balai Veteriner Medan,dari 11 sampel ekor sapi yang di uji lab, semuanya dinyatakan terdiagnosa positif PMK," kata Khairil Anwar saat dihubungi (13/7).
Dikatakan Khairil,setelah mendapatkan hasil tersebut pihaknya akan melakukan pengawasan dan lock down di Kecamatan yang ternak sapinya tertular wabah PMK.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penutupan pasar hewan, sanitasi kandang ternak warga dan memberikan obat peningkat daya tahan tubuh untuk ternak sebagai upaya awal penanganan penyebaran wabah tersebut.
"Pos perbatasan Aceh -Sumut juga akan di perketat, tidak diperbolehkan masuk dan keluar kecuali dengan persyaratan tertentu, seperti, Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), " Imbuh Khairil.
Sebelumnya, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) menyebutkan ada 21 ekor sapi warga di kabupaten setempat diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Dinas Pertanian Agara, Riskan mengatakan, setelah petugas Bidang Peternakan Distan Agara bersama tim Investigator Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara, melakukan pengecekan langsung kondisi sapi di kandang warga beberapa waktu lalu, ada 21 ekor sapi yang dicurigai terjangkit PMK, setelah dilakukan pemeriksaan kesehatannya.
"Dari 21 ekor sapi yang dicurigai terjangkit PMK, sebanyak 11 sempel sapi warga sudah dibawa untuk di uji lab oleh pihak Balai Veteriner Medan," kata Riskan kepada awak media, Sabtu (9/7).
Hingga saat ini, lanjut Riskan, pihaknya belum menerima hasil uji Lab dari Balai Veteriner Medan. "Kemungkinan dalam beberapa hari kedepan kita akan menerima hasil uji lab nya," ujar Riskan.
(Noris Ellyfian)
Komentar