Labura, Bidikkasusnews.com - Hasil pantauan awak media Bikas Minggu (29/12) berlokasi tepatnya dibelakang pemukiman rumah warga di Dusun II, Desa Tanjung Pasir, Kec.Kualuh Selatan, Kab.Labuhanbatu Utara.
Kelanjutan pembangunan Drainase dengan Panjang Volume 112 M. yang menyerap anggaran Dana Desa hingga sebesar Rp368.071.000,- (Tiga Ratus Enam Puluh Delapan Juta Tujuh Puluh Satu Ribu) Rupiah diduga tidak sesuai RAB. Dan pekerjaanyapun tidak berkualitas, hingga fisik sudah ada yang retak diduga kurangnya material Semen.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang warga yang tidak disebutkan namanya dikatakan, kelanjutan pembangunan Drainase Rabat Beton yang dikerjakan itu, hanya dikerjakan cuman lebih kurang, 72 Meter. Dan tidak sampai panjangnya 112 Meter.
Alasanya pada saat pengerjaan dimulai lebar Volume yang lama dengan yang akan dilanjutkan untuk, dikerjakan diduga tidak sesuai RAB yang baru.
Kalau lebar Drainase yang dibuat pertama lebih lebar Volumenya dan di Rab yang baru lebar Volumenya lebih kecil,
Dan pekerjaan itu akhirnya mengikuti lebar Volume yang lama, namun panjang Volume yang seharusnya 112 meter, hanya direalisasikan dalam pekerjaan menjadi 70 Meter.
Dalam hal ini perencanaan kelanjutan pembangunan Drainase Rabat Beton diduga asal asalan, tidak mensesuaikan dengan ukuran lebar Volume yang lama ,hingga terjadi keselisihan lebar Volume yang akan dikerjakan tidak sesuai dengan RAB.
Ironisnya lagi biaya anggaran Dana Desa Tahun 2019 yang dikucurkan untuk pembuatan Drainase Rabat Beton diDusun II itu, cukup pantastis capai Rp368.071.000,- dengan panjang Volume 112 meter, padahal yang dikerjakan hanya 70 Meter.
Diminta Inspektorat Labura, dan DPRD Labura tindak lanjuti hal ini yang diduga adanya dugaan manipulasi dan Sarat KKN. dipemerintahan Desa Tanjung Pasir, tentang pengelolaan Dana Desa anggaran Tahun 2019 yang dikelola oleh oknum Kepala Desa (T) yang baru saja setahun menjabat sebagai Kepala Desa di Desa Tanjung Pasir, Kec.Kualuh Selatan, Kab.Labuhanbatu Utara (Labura).
(Eko S Rino)
Komentar