Gedung Balai Penyuluhan Pertanian Dan Rumah Dinas Kepala Balai Di Samosir Rusak Tak Diurus

Samosir, bidikkasusnews. Com - Gedung Balai Penyuluhan Pertanian Dan rumah dinas kepala Balai yang berada di Desa Sijambur Kecamatan Ronggurnihuta Kabupaten Samosir kondisinya terlihat rusak dan tidak terawat. 

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua LSM LPPAS RI (Lembaga Pantau Pembangunan Dan Aset Republik Indonesia) DPC Kabupaten Samosir Bastian Simbolon kepada awak media bidikkasusnews.com saat ditemui dikantornya di Jalan Raya Pangururan - Tele tepatnya di Simpang Empat Gereja Bolon HKBP pada Selasa, 7-2-2023.

Lebih jauh dijelaskan oleh beliau bahwa baru saja mengunjungi dan melihat langsung kelokasi kondisi yang ada.

Dijelaskan bahwa terlihat keadaan dari pada gedung balai Penyuluhan Pertanian sangat sepi, jauh dari pemukiman masyarakat, yang mana keadaan gedung terlihat seperti sudah sangat lama tidak didatangi orang. Hal ini dapat disimpulkan dengan melihat kondisi pagar gedung yang tertutup dan disekeliling gedung sudah ditumbuhi rumput dan pohon. Terlihat dimana hampir seluruh kaca jendelanya sudah pecah dan puing kacanya berserek, plafonnya luarnya sudah terbuka, terlebih Plank Nama yang terbuat dari besi dimana terlihat semua sudah keropos.

Kondisi yang lebih menyeramkan ketika beliau beranjak memantau kondisi bangunan rumah dinas kepala balai. Bangun yang tepat berada disamping gedung balai penyuluhan pertanian.

Dijelaskan bahwa kondisi bangunan tersebut sangat berantakan, banyak bagian bangunan yang dibiarkan hancur tidak dibersihkan, pekarangan sekelilingnya juga sudah ditumbuhi rumput dan pohon liar.

Ditambahkan oleh beliau awalnya hanya perna mendengar bahwa di kecamatan Ronggurnihuta ada dibangun gedung balai penyuluhan pertanian kira kira lebih dari empat tahun lalu. Rasa penasaran beliau ingin sekali mengetahui lokasi, kondisi dan aktivitas di gedung tersebut. 

Dengan berboncengan kereta (sepeda motor) beliau berangkat mencari tempat itu, diakui bahwa sangat sulit untuk sampai disana dengan medan yang sangat berat dan lokasinya jauh dari pemukiman. Diperkirakan bahwa lokasinya berjarak kurang lebih 3 KM dari kantor camat.

Untuk menemukan lokasi beliau harus beberapa kali bertanya termasuk kepada anak sekolah yang kebetulan lewat baru pulang sekolah, diketahui anak sekolah tersebut bermarga Simalango dan boru Simalango. Saat ditanya didapatkan informasi bahwa lokasi gedung masih agak jauh dan jalannya rusak. Didapat juga keterangan bahwa gedung itu sudah sangat lama tertutup dan tidak ada orang yang datang kesana.

Saat baru meninggalkan lokasi gedung beliau berupaya menemui masyarakat untuk meminta informasi. Berjarak 300 M dari lokasi beliau menemui seorang ibu yang sedang membersikan rumput di kebun kopinya. Saat ditanya ibu itu menjawab bahwa ibu itu Boru Napitupulu yang suaminya marga Simalango.

Saat ditanya tentang hal gedung balai penyuluhan pertanian, beliau mengatakan bahwa gedung itu dibangun lebih dari empat tahun, dan diawal awal gedung itu dibangun perna ada sesekali orang datang kesana, dan sudah sangat lama tempat itu tidak dibuka, dijelaskan pula bahwa masyarakat petani di sini tidak perna menggunakan tepat tersebut.

Hal lain ibu tersebut juga mengeluhkan bahwa sudah dua tahun ini mereka tidak mendapatkan pupuk, sehingga mereka tidak bisa memupuk tanamannya, yang mana semestinya mereka harus melakukan pemupukan dua kali dalam setiap tahunnya.

Ketua LSM LPPAS RI DPC Samosir setelah mendengarkan apa yang dijelaskan oleh ibu Boru Napitupulu, beliau sempat berjanji akan segerah menemui Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir untuk menyampaikan keluhan petani yang diwakili oleh ibu Boru Napitupulu.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih jauh beliau juga menemui Camat Ronggurnihuta diruang kerjanya. Dari camat beliau mendapatkan keterangan bahwa setiap kegiatan di kecamatan bahwa koordinator PPL dan para PPL selalu hadir dan mengatakan bahwa mereka selalu hadir digedung balai tersebut.

Setelah menerima nomor kontak dari pada Koordinator PPL Kecamatan Ronggurnihuta atas nama bapak Simbolon.

Beliau mencoba menghubungi, saat dihubungi bapak Simbolon juga mengakui bahwa beliau sekali seminggu hadir di gedung balai, ironisnya beliau selaku koordinator PPL dikecamatan Ronggurnihuta sementara beliau tinggal (berdomisili) di kecamatan Palipi. Secara jarak bila beliau harus hadir di gedung balai, maka beliau harus menpuh setidaknya lebih dari 25 KM dengan kondisi jalan yang harus dilalui masih rusak.

Selanjutnya beliau mencoba menghubungi Plt Kadis pertanian atas nama Tiur Gultom. Saat diminta waktu untuk bisa bertemu dengan tujuan konfirmasi meminta penjelasan dan menyampaikan keluhan para petani, Tiur Gultom menyampaikan bahwa beliau sedang tidak berbada di kantor. Selanjutnya Bastian Simbolon mengirimkan beberapa pertanyaan melalui media telekomunikasi WhastApp, namun sampai berita ini dibuat dijelaskan olehnya masih belum juga mendapatkan jawaban, demikian disampaikan beliau.

(Asbon Hutabalian) 

Artikel Terkait

Berita|Sumut|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 

VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami