Kutacane, bidikkasusnews.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Sahudin Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara dalam waktu dekat ini dikabarkan akan mendapatkan bantuan hibah alat penunjang kesehatan CT Scan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui SIHREN (Strengthening Indonesia’s HealthCare Referral Network).
Perihal tersebut juga dibenarkan oleh Direktur RSUD H Sahudin Kutacane, dr. Bukhari Pinim saat dikonfirmasi, Awak Media melalui telepon selulernya.
Bukhari pinim menyebutkan, guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam waktu dekat ini pihaknya akan mendapatkan bantuan hibah dari kemenkes berupa alat CT Scan 64 Slice.
"Alat CT Scan 64 Slice tersebut direncanakan akan terpasang di RSUD H Sahudin Kutacane pada November mendatang" kata dr. Bukhari Pinim, Selasa (14/5).
Dijelaskannya, alat CT Scan 64 Slice adalah suatu alat penunjang kesehatan yang penting bagi rumah sakit, sebagaimana Computed Tomography Scan atau lebih dikenal CT Scan sendiri adalah alat yang menggabungkan teknologi X Ray dan komputer dapat digunakan untuk mendiagnosa berbagai penyakit pasien dan juga dapat membaca kondisi tubuh sejak dini secara detail dan akurat.
“Jadi CT Scan adalah alat pemeriksaan radiografi atau pencitraan medis dengan teknologi sinar X sekaligus komputer untuk mendapatkan gambaran keseluruhan organ dalam tubuh manusia" Ungkapnya.
Dia menambahkan, CT Scan 64 Slice juga mempunyai keunggulan Mampu memperlihatkan semua organ tubuh (whole body) dengan baik dalam tiga dimensi (3D) dengan resolusi tinggi termasuk organ yang bergerak seperti jantung dan pembuluh darah, waktu pemeriksaan sangat cepat, resolusi tinggi dan tidak menimbulkan rasa sakit pasien. Dengan hadirnya alat penunjang kesehatan berupa CT Scan 64 Slice di RSUD H Sahudin Kutacane nantinya dapat meminimalisir pasien yang akan dirujuk ke luar daerah.
"Kedepan rumah sakit kita ini mampu mendiagnosa suatu penyakit dengan cepat, sehingga pelayanan pasien dapat segera kita tangani" terang dr. Bukhari Pinim.
Di sisi lain Pj. Bupati Aceh Tenggara Drs. Syakir berharap, dengan adanya CT scan ini, tindakan pengobatan lebih banyak lagi Bisa dilakukan di Aceh Tenggara, dan tidak perlu di rujuk kemedan atau Banda Aceh.
"Kita akan konsentrasi lagi mempercepat persiapan tenaga dokter dokter ahli, saat ini ada beberapa putra putri daerah kita yang lagi menempuh pendidikan spesialis, diantaranya Spesialis Jantung di Brawijaya, Spesialis Paru dan Obsgin di Banda Aceh ditambah dengan satu putri daerah yang sedang menempuh pendidikan ahli dalam di Makasar" Sebutnya.
Dia melanjutkan, Pemerintah Daerah saat ini menargetken akan menciptakan Aceh Tenggara sebagai "Penang Mini" di dunia medis, agar semua itu bisa terwujud untuk itu pihaknya akan terus mensupport dan mendorong putra putri daerah agar mau mengambil spesialis secepatnya.
"Tapi jika SDM sudah ada alat kerjanya tidak ada, ibarat petani tidak ada cangkul dan sebagainya, bagaimana mereka bisa bekerja. Jika SDM sudah ada, sedangkan kebutuhan alat tidak kita sediakan, maka itu jadi kesalahan pemerintah dan manejemen Rumah Sakit" tambahnya.
Untuk itu Pemerintah Daerah lebih mengedepankan peningkatan SDM dulu di banding alat,karena kalau alat kita beli tapi SDM yang menggunakan alat tersebut tidak ada, maka alat tersebut akan mubajir atau terbengkalai.
Ketika awal kami masuk, data spesialis ini kami tanyakan dan ketika kami tahu kita sudah punya spesialis neurologi dan radiologi, maka " cangkul" seperti CT scan ini wajib ada.
"Alhamdulillah pada tahun ini CT Scan 64 Slice akan segera hadir sesuai target kita" Pungkas Pj Bupati.
(Noris Ellyfian)
Komentar