Kabupaten Solok, Bidikkasusnews.Com - Semangat pengabdian kembali digelorakan oleh Aliansi Mahasiswa Solok (AMS) se-Indonesia melalui kegiatan Pembekalan Panitia AMS Mengabdi 5 hari yang dilaksanakan di Gedung Pemuda BLK Lubuk Selasih, Kabupaten Solok, pada Sabtu, (5/7/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Solok H. Candra, S.H.I, serta sejumlah tokoh dan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, di antaranya Kabid BPBD Sumbar Ilham Wahab, Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Sumbar Syaiful Jamal, SKM, M.Si, Dispora Provinsi Gusty Anola, Dinas Perhubungan Mustika Budi dan Arel, serta Bapenda Sumbar Syefdinon, S.Sos.
Dalam sambutan Wakil Bupati Solok Candra menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif para mahasiswa perantau yang tergabung dalam AMS. Menurutnya, kegiatan AMS Mengabdi adalah bukti nyata bahwa semangat membangun daerah tidak hanya milik pemerintah, tapi juga lahir dari kalangan muda.
" Kami dari Pemerintah Kabupaten Solok sangat mengapresiasi dan bangga atas inisiatif luar biasa yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Solok. Ini bukan sekadar aksi sosial, tapi cerminan semangat membangun kampung halaman dengan ilmu dan kepedulian," ujar Wabup.
Wabup mengakui bahwa Kabupaten Solok masih menghadapi sejumlah tantangan serius, terutama dalam hal pembangunan manusia. "IPM Solok saat ini masih berada di posisi ke-17 dari 19 kabupaten/kota di Sumbar. Bahkan, masih ada 4.590 anak yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah. Tapi kami yakin, bersama para mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia, kebangkitan itu pasti bisa dicapai." Ungkapnya.
Ketua Umum AMS Anggra Islami Dasya menyampaikan AMS bukan hanya organisasi, tapi gerakan. “Kita pernah hadir di Garabak Data, melihat langsung anak-anak yang kesulitan mengakses pendidikan, menyaksikan gizi buruk, dan karena itu kita bergerak! Kita bangun Rumah Ceria. Kita bantu mahasiswa yang hampir putus kuliah. Tahun lalu, kita bahkan diundang Menteri Pertahanan atas dedikasi ini," tegas Anggra. Tahun ini, AMS Mengabdi 5 akan dilaksanakan di Jorong Lubuak Tareh, sebuah daerah dengan kondisi infrastruktur dan akses pendidikan yang masih terbatas. Para panitia telah menyiapkan program sosial, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk nyata kontribusi mahasiswa bagi nagari.*yem.
Komentar