AGAM, Bidikkasusnews.com – Berdasarkan pantauan Surat Kabar Nasional ( SKN ) BIDIK KASUS di SPBU Batagak di Jalan Raya Padang Panjang – Bukittinggi sampai saat berita ini ditulis, masih saja terjadi kemacetan di area SPBU serta jalan raya didepan SPBU. Hal tersebut disebabkan antrian panjang dari para mafia pedagang premium enceran yang selalu membeli BBM jenis Premium ( Bensin ) untuk dijualnya kembali di kios – kios pengencer. Sebagaimana yang di ekspos SKN BIDIK KASUS pada Edisi 21 – 27 oktober 2019 No.1013 dengan judul “PENJUALAN BBM JENIS PREMIUM BERSUBSIDI DI SPBU BATAGAK DIDUGA TIDAK TEPAT SASARAN”.
Sungguh aneh bin ajaib, setelah selang beberapa hari tereksposnya berita tersebut oleh SKN Bidik Kasus, muncul berita disalah satu media online yang ditulis oleh oknum wartawan berinisial “HN” yang merupakan penduduk yang berdomisili berdekatan dengan SPBU Batagak, dan membuat berita tuduhan terhadap wartawan yang mengungkapkan permainan mafia BBM Jenis Premium itu sebagai membecking para mafia tersebut. Oknum HN diduga kuat memutarbalikkan fakta, sebab hal semacam itu sudah lama berlasung di SPBU Batagak. Lalu kenapa oknum HN selaku jurnalis tidak pernah melakukan tugas dan fungsinya sebagai jurnalis guna melakukan control social,dan seolah – olah ada pembiaran disana. Sewaktu dilakukan control social oleh SKN Bidik Kasus, maka oknum HN seolah – olah terbangun, bersuara ( berkotek bagaikan ayam baru saja bertelur) serta menuduh bukti dan tanpa konfirmasi kepada para tim jurnalis dari berbagai media yang ikut melakukan control social di SPBU Batagak tersebut, dan menuliskan junalis dari SKN Bidik Kasus membekingi mafia BBM Premium tersebut. Dan kenapa pula ada WA yang bernada ancaman terhadap salah seorang jurnalis SKN Bidik Kasus yang juga berdomisili di seputaran SPBU itu, jika pemberitaan tentang prilaku dan perbuatan mafia BBM Jenis Premium itu tidak dihentikan ??.
Hal tersebut disampaikan oleh Syahril. B setelah mendapat informasi dari anaknya yang menerima pesan WA bernada ancaman dari oknum yang diduga kuat terkait dengan bisnis mafia BBM jenis Premium itu.
Sedangkan Refi, Security SPBU Batagak, yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu, mengatakan, SPBU Batagak tidak melayani masyarakat yang membeli BBM Bersubsi Jenis Premium/ Bensin dengan menggunakan Jerigen, ujarnya.
Sementara, dikonfirmasi terkait dengan kegiatan mafia pedagang premium enceran yang membeli BBM jenis Premium berulang- ulang kali sampai stock BBM Jenis Premium itu habis di SPBU sekitar jam 19.00 Wib, Refi mengatakan, ya bagaimana lagi pak, kami tidak bisa melarangnya pak, karena yang lebih bertanggung jawab disini adalah PA, maksudnya Pengawas Area, dia pimpinan disini, dan selaku PA disini adalah bapak Aci, ujar Refi.
Sementara itu, seorang warga di seputaran SPBU Batagak yang berinisial “YD”, mengatakan (8/11}, oknum wartawan berinisial “HN” tersebut adalah berteman akrab semenjak dia sama – sama satu sekolah di SMP dulu dengan Aci yang saat ini menjabat Pengawas Area (PA) SPBU Batagak, ujarnya.
Sedangkan menurut, Asril Erick, seorang aktifis LSM dan Pemerhati Sosial, (8/11), sewaktu diminta tanggapannya mengenai hubungan pertemanan oknum wartawan HN dengan Aci ( Pengawas Area ) SPBU Batagak, serta perjelasan Refi sebagai Sekurity SPBU Batagak, maka Asril Erick, mengatakan, diduga dengan tereksposnya berita social control yang dilakukan oleh tim jurnalis dari berbagai media terhadap kegiatan mafia BBM jenis Premium di SPBU Batagak tersebut, dimungkinkan oknum HN merasa terusik karena Aci adalah sahabatnya, ujar Asril Erick.
Asril Erick menambahkan, seabaiknya dengan segera Owners SPBU Batagak turun tangan menghentikan kegiatan mafia BBM jenis Premium tersebut, dan menyelidiki siapa – siapa yang melakukan pembiaran sehinga security SPBU tersebut mengatakan tidak bisa melarangnya atau menstop kegiatan illegal itu. Kalau seandainya ada karyawan SPBU itu yang terlibat, maka berhentikan saja dia, agar hal semacam itu tidak terus belanjut, ujar Erick. (PULKANI ZAINUR, SE)
Komentar