P. Siantar, bidikkasusnews.com - PT. Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) sejak tahun 2006 yang lalu, melakukan ekspansi atau pengembangan usaha perkebunan sawit ke wilayah kabupaten Mandailing Natal. Dalam pengembangan usaha berbasis agribisnis dan agroindustri yang meliputi pembangunan perkebunan sawit dan pembangunan pabrik kelapa sawit telah terlaksana dengan baik dan saat ini PTPN IV telah memiliki dua unit usaha kebun di kabupaten Mandailing Natal masing-masing, unit kebun Timur dan unit Kebun Batang Laping dan satu unit pabrik kelapa sawit. Disamping itu PTPN IV juga telah membangun satu unit kebun Plasma.
Pembangunan kebun Plasma di kabupaten Mandailing Natal pada awalnya merupakan kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada PTPN IV untuk menjadi perusahaan pengembang sekaligus Avalis bagi Koperasi Unit Desa (KUD), setia abadi. KUD Pasar Baru dan KUD Maju bersama untuk membangun kebun Plasma bagi masyarakat sekitar.
Sebagai perusahaan yang diberi kepercayaan untuk membangun kebun Plasma, PTPN IV pun melaksanakan tugasnya sesuai kesepakatan yakni membangun kebun Plasma dengan sistem Profit Sharing, dimana PTPN IV dalam menjalankan pembangunan kebun Plasma bertindak sebagai Avalis atau penjamin dalam penandatanganan akad kredit antara Bank Mandiri dengan KUD Setia Abadi, KUD Maju Bersama dan KUD Pasar Baru dengan program Kredit Pengembangan Energi Nabati-Revitalisasi Perkebunan ( KPEN-RP).
Dalam pembangunan kebun Plasma bagi warga yang tergabung di KUD Pasar Baru, KUD Setia Abadi dan KUD Maju Bersama PTPN IV hanya bertindak sebagai Avalis atau penjamin, sedang areal yang akan dibangun menjadi kebun Plasma disediakan oleh masing-masing KUD bersama pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.
Seiring waktu berjalan, pembangunan kebun Plasma di wilayah kabupaten Mandailing Natal banyak mendapat hambatan, terutama atas lahan yang akan dibangun, sebab lahan yang disediakan oleh KUD banyak yang bermasalah dengan izin yang tumpang tindih serta lahan yang tofografinya tidak layak.
Padahal sebagai Avalis, atau penjamin kredit PTPN IV dalam menjalankan tugasnya membangun Plasma melalui program KPEN-RP tentu memiliki nilai khusus, terutama bagi pengembangan sawit masyarakat yang pada akhirnya dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat.
Pembangunan kebun Plasma di kabupaten Mandailing Natal dilakukan oleh PTPN IV sesuai dengan standar yang sama dengan pembangunan kebun inti di PTPN IV. Namun dalam perjalanannya, ternyata PTPN IV terus mendapat hambatan dan hujatan dengan sejumlah tudingan.
Padahal tanggung jawab PTPN IV terhadap pembangunan kebun Plasma bagi tiga KUD di wilayah kabupaten Mandailing Natal itu sangat besar sebab dalam menjalankan pembangunan plasma tersebut, PTPN IV telah menjadi Avalis yang menjamin akad kredit antara Bank mandiri dengan KUD Pasar Baru, KUD Maju Bersama dan KUD Setia Abadi selaku peserta plasma.
Dalam pada itu, pembangunan kebun Plasma Madina dijalankan dengan pola Profit Sharing, dimana sistem kepemilikan lahan diatur dengan sistem kepemilikan kolektif atas nama Koperasi dan hal ini ditujukan agar tidak terjadi pengalihan kepemilikan dan petani plasma ikut bekerja secara bersama sama mengelola kebun.
Agusman, kepala dinas tanaman di unit kebun Plasma saat ditemui di kantornya Jumat 13/12/2019, mengatakan bahwa sampai dengan saat ini kebun plasma Madina terus berupaya melakukan perbaikan, termasuk perbaikan sarana jalan untuk memudahkan pengangkutan TBS.
Menyinggung tentang pelaksanaan management di unit kebun Plasma, Agusman menjelaskan bahwa managemen kebun plasma melibatkan anggota KUD untuk sama sama bekerja.
Kemudian dalam menjalankan pengawasan, plasma Madina selain diawasi internal PTPN IV juga diawasi oleh tim yang dibentuk KUD peserta plasma.
Kegiatan Sosial
Sebagaimana unit usaha dilingkungan PTPN IV, kebun Plasma juga aktif dalam kegiatan sosial. Bahkan dalam menjalankan misi sosialnya, kebun Plasma sering bersinergi dengan kebun Timur, termasuk ketika melakukan sunat massal terhadap anak anak yang bertempat tinggal disekitar kebun yang dikelola oleh PTPN IV tersebut.
( M. Said Nasution)
Komentar