Samosir, bidikkasusnews.com - Hari ini Kamis, 05-03-2020 tim media bidikkasusnews.com melaksanakan pantauan kelokasi pertanian masyarakat di kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir.
Dilokasi yang dikunjungi tim media mendapati kondisi pertanian masyarakat yang dalam kondisi sangat memprihatinkan.
Ladang sawah masyarakat yang terhampar luas kondisinya terancam, hampir dipastikan tidak akan ada yang akan bisa di panen.
Hal ini terpantau langsung dilapangan dimana kondisi padi yang diperkirakan baru berusia 2.5 bulan, padi belum ada biurnya, tunas berasnya.
Kondisi tanah sudah kering kerontang dan tanaman padi sudah terlihat memerah kering dan sebahagian sudah mati.
Hal paling parah di alami oleh keluarga bapak Sitohang (A Manatap Sitohang br Samosir) sekitar 20 rante sawah mereka di pastikan tidak akan ada yang akan bisa di panen.
Saat dilokasi media sempat mewawancarai bapak Sitohang dan istri bersama dua orang warga desa Onan Runggu lainnya.
Media : selamat siang bapak ibu
Masyarakat : selamat siang pak
Media : kalau boleh mengetahui, mengapa kondisi sawah masyarakat yang ada dilokasi ini kondisinya seperti ini, dan terlihat sepertinya sawah bapak sudah di makani kerbau.
Kalau boleh diketahui sawah siapa ini pak ?
Bapak Sitohang : sawah kami!
Media : kalau boleh kami tahu, bapak marga apa?
Bapak Sitohang : saya marga sitohang
Media : kalau ibu boru apa?
Ibu : boru Samosir
Media : kalau boleh diketahui, ada berapa luas lahan sawah bapak yang mengalamai kondisi yang seperti ini ?
Bapak Sitohang : ada sekitar 20 rante
Media : jadi itu adalah sawah milik keluarga bapak, sementara yang kami pantau bahwa lahan sawah yang kondisinya sama dengan sawah bapak ini sangat luas, kira kira ada berapa hektar semuanya pak?
Bapak Sitohang : lebih seratus hektar.
Media : apa yang menyebabkan kondisi ini pak ?
Bapak Sitohang : kemarau dan tidak adanya pengairan di sini
Media : jadi di mengapa sawah ibu dibiarkan di makan kerbau?
Ibu Samosir : mau buat apa lagi pak, kenyataan bahwa padi ini sudah pasti tidak akan bisa dipanen, sudah banyak yang mati dan mengering, jadi dari pada kita biarkan mengering dan tidak berguna yah lebih baik bisa di makan kerbau pak
Media : dalam situasi yang seperti ini, bukankah dari kecamatan Onan Runggu ini ada beberapa anggota dewan DPRD Kab. Samosir?
Bapak Butar butar : benar pak ada tiga orang dari kecamatan Onan Runggu yakni Magdalena Sitinjak dari partai Nasdem, Parluhutan Samosir partai Demokrat, Pardon Lumban Raja partai PDIP dan kalau dari dapil dua (Kecamatan Simanindo dan kecamatan Onan Runggu) pada pimilihan lalu ada enam semuanya yang lainnya adalah Paham Gultom partai PDIP, Rismawati Simarmata partai PDIP dan Haposan Sidauruk partai PKB, inilah kenyataannya pak, ada tiga orang dewan dari partai pemerintah saat ini (PDIP).
media : apakah sudah ada dari mereka yang datang untuk meliht kondisi yang ada ini?
Bapak Samosir : belum ada pak!
Media : jadi apakah pihak pemerintah sudah ada yang perna datang ?
Misalnya dari dinas pertanian kabupaten ?
Bapak Samosir : satu pun belum ada yang datang
Media : sayang sekali, apakah mungkin mereka tidak mengetahui keadaan ini ?
Bapak Butar butar : seharusnya mereka sudah tahu pak, tidak mungkin kepala desa tidak melaporkan kondisi masyarakat desanya yang mengalamai nasib yang seperti ini!
Media : baiklah bapak bapak dan ibu, saya sebagai orang media sedapat mungkin akan membuat berita kondisi yang ada ini di media dan di surat kabar saya, agar kondisi yang ada ini bisa di ketahui secara luas agar pihak pihak yang berkepentingan, baik pemerintah dan dewan mau perduli dengan keadaan ini, dan semoga mereka yang punya tanggung jawab dapat menjalankan tanggung jawabnya untuk mengatasi penderitaan masyarakat yang ada di kecamatan Onan Runggu ini.
Dari lokasi yang sama media mencoba untuk menghububgi salah seorang anggota dewan yang berasal dari kecamatan Onan Runggu yakni Ibu Magdalena Sitinjak, beliau sangat terkejut menerima informasi yang kami sampaikan dan berjanji akan mengambil langkah langkah lebih lanjut untuk menyampaikan berita ini ke rekan rekan di dewan. (Bastian Simbolon)
Komentar