Kutacane, bidikkasusnews.com - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tenggara (Agara) mengaku sudah menerima sejumlah pengaduan keberatan dari Masyarakat yang merasa namanya dicatut tanpa izin sebagai anggota partai politik (Parpol).
"Kami sudah ada menerima beberapa laporan dari Masyarakat yang merasa keberatan namanya dicatut sebagai keanggotaan Parpol Nasional dan Lokal," kata Ketua KIP Agara MHD Syafri Desky saat dihubungi Awak Media Jumat (26/8).
Menindaklanjuti hal tersebut, Syafri mengatakan, pihaknya sudah menegur Parpol yang bersangkutan, dengan meminta agar data yang dicatut di keluarkan dari Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).
Sebelumya, Dikatakan Syafri, pihaknya sebagai penyelenggara Pemilu sudah menyediakan tempat pengaduan bagi masyarakat yang mengalami penyalahgunaan data pribadi tersebut. Pasalnya, data yang masuk ke Sipol otomatis terdaftar sebagai anggota Parpol.
Hal itu menurut Syafri bertujuan, jika ada masyarakat merasa namanya terdaftar sebagai salah satu anggota Parpol namun tidak merasa bergabung. Bisa segera melapor kepada petugas penyelenggaraan Pemilu.
Pihaknya juga sudah mengingatkan kepada pengurus Parpol di Agara untuk mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan. Agar jangan asal ambil data, seperti pencurian data secara acak dan tindakan negatif lainnya yang bisa berdampak fatal bagi masyarakat pemilik identitas KTP.
“Kami ingatkan kepada masyarakat Agara agar berhati-hati dalam memberikan identitas (KTP) jika diminta salah satu Parpol. Karena selama menuju proses Pemilu 2024, semua Parpol gencar menjaring dan juga mencari anggota untuk didaftarkan sebagai peserta Pemilu,” kata Syafri.
Kemudian, Syafri juga menjelaskan, dalam proses verifikasi, pendaftaran keanggotaan Parpol nantinya akan diproses melalui Sistem Informasi Partai Politik(SIPOL).
(Noris Ellyfian)
Komentar