BI Catatkan Inflasi Sumut Periode Juli 2021


Medan, bidikkasusnews.com - Bank Indonesia (BI) telah mecatatkan laju pertumbuhan inflasi yang dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau di Sumatera Utara (Sumut).

BI mencatat kenaikan laju inflasi Sumut di periode Juli 2021 yang banyak dipengaruhi pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dengan aneka cabai dan kacang panjang menjadi sumber utamanya.

Dimana apresiasi harga aneka cabai dipengaruhi akibat telah berakhirnya masa panen raya di sentra produksi di Kabupaten Batu Bara dan Provinsi Aceh di tengah distribusi pasokan yang sedikit terhambat disebabkan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Medan.

Di tengah kenaikan harga aneka cabai, sejumlah komoditas seperti daging ayam ras, emas perhiasan, dan ikan dencis menjadi penahan laju inflasi. Harga daging ayam ras mengalami normalisasi (penurunan) setelah sebelumnya meningkat akibat kenaikan harga pangan.

“Disamping itu adanya peningkatan produksi dari sentra produksi Kab Deli Serdang dan penurunan permintaan dari sektor horeka (hotel, restoran, dan kafe) ikut menjadi pendorong penurunan harga daging ayam ras ditengah penerapan PPKM Level 4 di Kota Medan,” papar Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sumut, Soekowardoyo melalui siaran persnya, Kamis (5/8/2021).

Namun demikian, terangnya, secara umum perkembangan harga 10 komoditas pangan strategis pada Juli 2021 masih berada pada range 3 tahun terakhir (2018-2020) seperti komoditi daging ayam, cabai merah, cabai rawit, bawang putih, bawang merah, dan gula pasir.

Sedangkan harga telur ayam telah berangsur turun seiring dengan normalisasi produksi dan permintaan meski masih berada di atas range dipicu harga pakan ternak yang masih tinggi. Sementara komoditi minyak goreng terus mengalami kenaikan sejalan dengan apresiasi harga CPO global yang masih terus berlanjut.

Ke depan inflasi 2021, diperkirakan akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya dan berada pada rentang target nasional 3%±1% dengan potensi bias bawah.

Kenaikan inflasi tersebut didorong oleh pemulihan ekonomi nasional yang didukung program vaksinasi, serta potensi peningkatan perekonomian dari digiatkannya sektor otomotif, hotel, restoran, dan kafe.

Lebih lanjut, diketahui pada Juli 2021, Sumut mencatat inflasi sebesar 0,29% (mtm), meningkat dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 0,03% (mtm). Namun 1 kota IHK lainnya yaitu Pematangsiantar terpantau deflasi sebesar -0,03% (mtm). Sementara itu 4 kota lainnya mengalami inflasi yaitu Sibolga 0,62% (mtm), Padangsidimpuan 0,18% (mtm), Gunung Sitoli 0,52%, dan Medan 0,31% (mtm).

Adapun detil data inflasi Juli 2021 sbb: secara bulanan (mtm), Medan: 0,31%, Pematangsiantar: -0,03%, Sibolga: 0,62%, Padangsidimpuan: 0,18%, Gunung Sitoli: 0,52%, Provinsi Sumut: 0,29%, sedangkan Nasional: 0,08%. Untuk, tahunan (yoy) Medan: 2,04%, Pematangsiantar: 3,90%, Sibolga: 3,78%, Padangsidimpuan: 2,24%, Gunung Sitoli: 3,91%, Provinsi Sumut: 2,24% secara Nasional: 1,52%.

Pada komoditas penyumbang inflasi Prov Sumut Juli 2021 (% andil), Cabai Merah: 0,259%, Cabai Rawit : 0,060%, Kacang Panjang : 0,036%, Cabai Hijau : 0,028% dan Ikan Asin Teri : 0,023%. Komoditas penyumbang deflasi Prov Sumut Juli 2021 (% andil), Daging Ayam Ras : -0,097%, Emas Perhiasan : -0,025%, Ikan Dencis : -0,021%, Udang Basah : -0,017% dan Minyak Goreng : -0,017%.

(Ariansyah Lubis)

Artikel Terkait

Berita|Medan|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 

VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami