Asahan, bidikkasusnews.com - Terkait adanya dugaan penganiayaan di lakukan oknum Polisi bertugas di jajaran Polres Asahan hingga korban bernama Pandu Barata Siregar Meninggal Dunia, GMNI ( Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ) Kabupaten Asahan Gelar Unjuk Rasa dan aksi solidaritas di Mapolres Asahan.
Dalam aksi yang di gelar pada Jumat (14/03) sekira Pukul 15.00 Wib tersebut, GMNI melalui Ketua nya Joshua Tamba mendesak Kepolisian Resort Asahan untuk bertanggung jawab atas kasus yang menimpa Pandu hingga meninggal dunia.
Selain itu Joshua juga membacakan beberapa point lain nya, yakni menolak klarifikasi yang dilakukan Polres Asahan 2 (Dua) hari yang lalu sebab keterangan tersebut dinilai tidak mendasar, terkesan malah menimbulkan kegaduhan ditengah-tengah masyarakat, kami mendesak Kapolres Asahan memberikan klarifikasi berdasarkan bukti-bukti dan keterangan saksi.
Selanjut nya, mendesak Kapolres Asahan menindak tegas oknum polisi yang terlibat dalam kasus, meminta Kapolres untuk membersihkan nama baik Korban atas fitnah jika korban pengguna Narkoba.
Dalam orasi nya, Joshua juga mendesak agar Kapolres dan Kapolsek untuk mundur dari Jabatan karena kami anggap gagal dalam menyelesaikan kasus ini.
Selain melakukan orasi, dalam aksi solidaritas nya, GMNI, teman teman korban dan juga bersama masyarakat gelar Tabur Bunga di depan Pintu masuk Polres Asahan.
Dalam aksi Solidaritas yang di gelar, Peserta juga meminta dan menunggu Kapolres Asahan agar hadir di tengah tengah Pendemo.
Perlu di ketahui, Korban seorang pelajar di salah satu SMA di Asahan dan masih duduk di kelas XII.
Menurut keterangan dari teman Korban yang tidak mau di sebutkan namanya, Korban Anak yang baik, seorang Atlet, dan korban juga bercita cita Ingin masuk TNI.
Dari hasil yang di himpun wartawan, sebelum meninggal akibat di duga di aniaya oleh oknum Polisi, korban bersama teman teman nya sedang menonton Balap Lari dekat PT. Sintong Asahan, kemudian kejar mengejar antara Korban beserta Teman teman nya dengan Polisi.
( INDRA SARAGIH )
Komentar