Menuju Mekkah: 360 Jemaah Haji Kloter 09 KNO Siap Beribadah, Kemenag Antisipasi Tantangan Sistem Syarikah

Medan, bidikkasusnews.com - Madinah (info Humas) Sebanyak 360 calon jemaah haji Kloter 09 KNO diberangkatkan dari Madinah menuju Mekkah, Senin, 19 Mei 2025, sekitar pukul 14.00 WAS.  Sembilan bus mengangkut jemaah dari Hotel Safwat Al-Madinah menuju Mekkah.

Ketua Kloter 09 KNO, M. Lukman Hakim Hasibuan, memimpin persiapan pra-keberangkatan dengan mengumpulkan jemaah di lantai 10 Hotel Shofwat Al Madinah.  Materi seputar teknis pemberangkatan, persiapan Haji dan Umrah, disampaikan oleh Tim Pembimbing Ibadah dan Tenaga Kesehatan.

Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPHI) kloter 09, DR. H. Sori Monang, M.Th, mengarahkan jemaah untuk mandi sunat, bercukur, menggunakan wewangian, dan berpakaian ihram di hotel.  Jemaah kemudian menuju Masjid Bir Ali untuk sholat Tahiyyatul Masjid, sholat jamak qoshor taqdim Zuhur dan Ashar, serta sholat sunat ihram untuk mengambil miqat (niat ihram).

Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Kloter 9, dr. Fitriaty Munawwirah, memberikan tips menjaga kesehatan di Mekkah yang panasnya bisa mencapai 45 derajat Celsius.  Ia menekankan pentingnya minum oralit,  dan mengingatkan jemaah wanita untuk tidak makan terlalu banyak kurma untuk mencegah potensi haid saat berihram.

Kloter 09 KNO dilayani oleh Syarikah Rafadh.  Kemenag RI menggandeng delapan Syarikah Haji dari Arab Saudi untuk melayani jemaah haji reguler tahun 2025.  Langkah ini merupakan yang pertama kalinya, sebelumnya layanan haji ditangani oleh satu syarikah (Muassasah Asia Tenggara).  Syarikah bertanggung jawab atas akomodasi, konsumsi, transportasi, dan pergerakan jemaah di Tanah Suci, terutama di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).  Delapan syarikah yang ditunjuk meliputi: Al Bait Guests, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Al Rifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad.

Lukman mengamati bahwa keberagaman syarikah menyebabkan beberapa tantangan, seperti perbedaan waktu pembagian kartu nusuk haji dan disparitas penempatan akomodasi dan transportasi.  Namun, pemerintah telah merespon dengan cepat, antara lain dengan  visa haji yang dapat menggantikan nusuk haji dan surat edaran Menteri Agama untuk menggabungkan jemaah kloter yang terpisah dalam satu hotel.

(T.Hendri.H.Sihombing)/(humas)

Artikel Terkait

Berita|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya


 


 


 

 


VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami