Labuhanbatu, Bidikkasusnews.com - Beberapa waktu yang lalu Kepala desa se-kabupaten Labuhanbatu melakukan study banding dan mengikuti bimbingan tekhnis (Bimtek)ke Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Propinsi Yogyakarta menerima bimbingan tekhnis pemberdayaan dan pemanfaatan pendapatan asset desa.
Bagi kepala desa yang bersunguh-sungguh ingin memajukan desanya dapat dipastikan hasil study banding tersebut sangat bermanfaat untuk dicontoh dan diterapkan di desa masing masing.
Informasi yang dirangkum bidikkasusnewscom bahwa Kepala Desa Ponggok Junaidi yang dikunjungi oleh para Kades se-Labuhanbatu bisa menciptakan pendapatan desa itu Rp 4,5 Miliar pertahun tanpa ada bantuan dari pemerintah.
Edy Syahputra Ritonga pentolan mahasiswa warga kecamatan Panai hulu menginginkan agar hasil study banding para Kades agar dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di desa masing masing, sebab menggunakan anggaran yang cukup besar.
"Bagi bagi lah ilmu itu pak kepala desa.sampaikan lah sama masyarakat hasil study banding ke jogyakarta.
besar lho pak anggarannya untuk kepergian bapak itu.jangan pulak uangnya aja yg mau, ilmunya juga bagilah sama masyarakat dan terangkan sama mereka bahwa seperti ini,seperti itu".kata Edi.
Kadis PMD kabupaten Labuhanbatu Zaid Harahap saat dikomfirmasi bidikkasusnewscom,Selasa(3/9/2019) terkait anggaran Bimtek/Study Banding Kepala Desa beserta Istri yang bersumber dari Dana Desa itu.
"Anggarannya berasal dari Dana Desa(DD) melalui Musyawarah Desa(Musdes) yg telah disetujui oleh Badan Permusyawaratan Desa(BPD)".kata Zaid Harahap.
Kemudian dampak positif dari hasil study banding para Kades dan istri itu, menurut Kadis PMD Labuhanbatu ,tergantung kepada Kadesnya.
"Tergantung Kades masing-masing, jika niatnya baik seharusnya Kades mensosialisasikan atau menerapkan hasil Bimtek/Study Banding itu ke Desanya, kalau sebaliknya maka smua itu sia-sia dan hanya menghamburkan uang rakyat".ungkap Zaid Harahap Kadis PMD kabupaten Labuhanbatu itu. (Aminullah Hrp)
Komentar