Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasaman : Sekolah Tidak Pungut Biaya Apapun

Lubuk Sikaping, Bidikkasusnews.com - Pendidikan merupakan sarana fundamental dalam mengikuti perkembangan zaman, tanpa pendidikan anak bangsa akan jauh tertinggal dari bangsa dan negara lain, terbukti sekali pada masa lampau banyak anak-anak dari Negara tetangga (Malaysia) belajar ke negara indonesia, namun sekarang sama-sama kita lihat ratusan anak bangsa yang menjadi murid dan siswa di sana, hal ini di ungkapkan oleh J. Dt. Sinaro Tokoh adat dan peduli pendidikan warga Pasaman kepada bikas 2/8 ini.

"saya melihat setiap masyarakat banyak yang anak-anak mereka menjadi pintar, namun yang menjadi peryanyaan saat ini adalah bagai mana dengan proses belajar mengajar itu akan terlaksana dengan benar, karena anak dituntut untuk belajar sendiri di rumah, menggunakan HP android, kalo Mahasiswa itu wajar, sebap mereka sudah bisa memperbedakan antara baik dan buruk," katanya.

Lebih lanjut beliua mengatakan kalo SMA, okelah bisa agak kita beri kepercayaan tentang penggunaan hp android, namun kalo anak kita SMP apa yang bakal terjadi, yang luar biasa lagi adalah apalagi anak kita SD, mereka belajar tatap muka aja boleh dikatakan daya tangkapnya 15% apalagi pakai luring seperti saat ini, imbuh beliau menyesalkan.

"okelah sekarang kita sebagai orang tua mendampingi anak belajar di rumah, bagi orang tua yang memiliki bagraoud pendidikan bolehlah ya, tapi bagi orang tua yang gagap teknologi, yang paling susah lagi bagi keluarga miskin, jangankan untuk beli hp dan pulsa buat makan saja mereka kewalahan" ungkap tokoh masyarakat ini.
Beliau juga menanyakan bagaimana dengan dengan pakaian seragam sekolah sementara anak kita tidak belajar di sekolah, ada iyuran SPP, Iyuran Komite sekolah dan uang Kuliah, uang Pembangunan segala macamnya, kami berharap melalui media massa ini moga pemerintah dapat menjawab rintihan dan jeritan kami, Kata J. Dt. Sinaro penuh harap.

Ditempat yang berbeda Aliyusri Kepela Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman ketika di konfirmasi menyoal tentang Bagai mana soslusi tentang siswa baru, "pakaian seragam sekolah wajib bayar atau hingga ratusan ribu, beliau mengatakan untuk murid baru SD dan SMP/SLTP belum ada mengelola pakaian seragam sekolah, karena setiap sekolah belajar di rumah, atau istilahnya luar jaringan (luring), sekali lagi di tegaskan belum mengelola seragam, kemudian tidak pakai SPP dan tidak pakai iyuran komite, karena Itu kebijakan kita dari Dinas Pendisikan dan Kebudayaan berlaku untuk SD dan SMP jika tidak di ikuti oleh semua pihak sekolah itu adalah pelanggaran", kata Aliyusri tegas.

Lebih lanjut beliau menambahkan kita pihak PDK kabupaten tidak ada kewenangan untuk membuat kebijakan serupa untuk SMA/SMK katanya lagi.

"menyoal tentang bagai mana jika hal itu di SD dan SMP/SLTP masih melakukan pungutan spp dan uang komite, itu jelas-jelas merupakan melakukan pelanggaran hukum karena semuanya jelas telah tertuang dalam Permendikbud nomor 75 tahun 2016 tentang komite sekolah," tambah Ali Yusri lagi.

Beliau juga menerangkan untuk belajar luar sekolah itu prosesnya sangat mudah yakni wali murid tidak usah memikirkan membeli hp android dan pulsa paket internet, sebap semua itu tidak benar adanya, imbunya lagi.
"cuman Luring itu maksudnya adalah hanyalah sebuah istilah atau kependekan dari luar jaringan, maksudnya siswa dan peserta didik belajar di luar jaringan internet, tidak pakai pulsa, tidak dengan menggunakan hp, jika ada juga yg pakai hp itu, maka itu diluar tanggung jawab kita, proses Belajar Mengajarnya sangat mudah sekali caranya adalah Tugas anak dijemput oleh orang tua ke sekolah sekali sepekan dan di antar lagi oleh orang tua kesekolah jika tugas itu sudah di selesaikan oleh anak didik muadahkan", jelas Ali Yusri.

Moga dengan kemudahan Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di Kabupaten Pasaman ini tidak lagi kesulitan yang di raskan oleh orang tua wali murid, dan tidak lagi beramsumsi yang lain-lain tentang pendidikan anak lagi, semua sudah jelas uang komite, SPP dan Pembangunan tidak membayar, yang datang kesekolah hanya orang tua wali murid, siswa hanya melaksanakan PBM di rumah. (Ayang Pardede)

Artikel Terkait

Berita|Sumbar|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 

VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami