Genderang Pilkada Telah Ditabuh, Gunakan Mata dan Rasa Dalam Menentukan Pilihan

Kita mungkin saja bisa menutup mata akan sesuatu hal yang tidak ingin kita lihat. Namun, kita pun tidak pula akan mungkin bisa menutup hati untuk sesuatu yang sebenarnya tidak pula ingin kita rasakan. Fakta ini acap disua manakala genderang pemilihan kepala daerah (Pilkada) telah ditabuh.

Jujur diakui memilih kepala daerah tentu tak bisa disepadankan dengan memilih anggota legislatif (DPR). Karena kapala daerah tak obahnya bagai nahkoda yang menjadi juru kendali kapal dalam "perjalanan garang" yang panjang. Setidaknya butuh waktu lima tahun beradaptasi dengan gelombang dan badai. Itu artinya, se umpama mempercayakan kapal pada nahkoda yang tak handal, alamat kapal akan binasa.

Oleh karena itu, masyarakat tentunya haruslah dinamis dan selektif dalam menentukan ke cenderungannya memilih pemimpin melalui diskusi dan bedah calon, mana sosoknya yang mungkin bisa dipercaya menerima amanah untuk daerahnya lebih baik.

Sebab, memilih pemimpin itu adalah memilih kepribadian calon dan track recordnya. Jika ada satu saja cacat moralnya, tentu tidak dipilih, apalagi jika calon tersebut angkuh dan sombong. Karena pemimpin di Minangkabau itu adalah yang tumbuh dari akar budaya. Tau ereng jo gendeng. Bukannya sakalamak paruiknyo sajo.

Untuk itu, penonjolan tentang harta dan kekayaan calon tidak akan berpengaruh banyak. Malah akan dibaca sebagai ada niat tertentu.
Sesuai kultur budaya Minangkabau, seorang pemimpin haruslah mampu menjadi sitawa sidingin penyejuk jiwa jika terjadi perselisihan silang sengketa antar warganya, bukan malah calon pemimpin itu sendiri yang bikin suasana menjadi gaduh.

Apalagi jika pemimpin itu berkepribadian angkuh, tentulah akan semakin tidak cocok dengan simboyan adat Minang, Dimana sosok pemimpin itu kalau tegang baleo-leo, kandua badatiek-datiek. Intinya, pemimpin itu harus bisa menjadi pengayom bagi masyarakatnya.

Untuk itu, mumpung masih ada waktu, sebelum hari pemilihan kepala daeah itu tiba, ada baiknya masyarakat benar-benar mainok manuangkan kepada siapa suara akan disalurkan, jangan hanya sekedar berdasar kedekatan belaka. Untuk itu gunakanlah indra Sebagai anugerah Tuhan, yaitu mata dan rasa. Semoga benar-benar terpilih kepala daerah yang benar membawa kemajuan bagi masyarakat dan daerahnya. 
(Oleh : Am Charlen)

Artikel Terkait

Sumbar|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 

VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami