BI Memastikan Laju Pemulihan Ekonomi Sumut 2023 Terus Meningkat

Medan, bidikkasusnews.com - Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Doddy Zulverdi memastikan meski terjadi inflasi pada Januari 2023 mendatang, pemulihan ekonomi Sumatera Utara diprakirakan akan terus berlanjut.

Alasannya, sebut Doddy Zulverdi, tetap tercermin semakin kuatnya pertumbuhan perekonomian Sumatera Utara yang tercermin dari beberapa indikator ekonomi terkini.

“Aktivitas perdagangan dan dunia usaha terus meningkat tercermin dari peningkatan indeks penjualan riil. Mobilitas yang tinggi juga tercermin dari perkembangan penumpang angkutan udara yang terus meningkat,” papar Doddy Zulverdi saat menggelar Bincang Bareng Media (BBM) Bulan Desember 2022 dengan sejumlah awak media secara offline dan online, di Lt 3 Kantor Bank Indonesia Sumatera Utara, Selasa (27/12/2022).

Lebih lanjut dikatakan Doddy Zulverdi, di sisi lain masih masih tingginya ekspektasi inflasi berisiko menahan aktivitas konsumsi masyarakat. Kinerja ekspor diprakirakan sedikit tertahan sejalan dengan termoderasinya harga komoditas utama. “Hasil liaison Bank Indonesia (BI) mengkonfirmasi adanya penurunan permintaan ekspor dan domestik dibandingkan tahun sebelumnya, sejalan dengan kenaikan biaya bahan baku,” imbuhnya.

Sementara itu perkembangan Inflasi kumulatif di Sumatera Utara sebut Doddy Zulverdi juga menjelaskan, inflasi kumulatif .

hingga November 2022 mencapai 4,55% (ytd).lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi nasional dan kawasan Pulau Sumatera yang tercatat masing-masing sebesar 4,82% (ytd) dan 5,14% (ytd).

Sedangkan untuk penyaluran kredit Perbankan kata Doddy Zulverdi, melambat pada November 2022.

Dari sisi sektoral, sektor utama Sumut seperti Pertanian, Industri Pengolahan, dan Konstruksi mengalami perlambatan pertumbuhan kredit, namun tidak dengan kredit Perdagangan yang mencatat kenaikan pertumbuhan.

Adapun pada November 2022, kredit konstruksi dan pertanian tercatat kontraksi. Di sisi lain, NPL sektor utama masih relatif terjaga, kecuali sektor perdagangan dan konstruksi yang telah mencapai lebih dari 5% pada November 2022 sehingga perlu diwaspadai.

“Sedangkan penyaluran kredit perbankan melambat dari 11,11% (yoy) pada triwulan III 2022 menjadi 6,41% (yoy) pada November 2022. Perlambatan berasal dari menurunnya pertumbuhan kredit investasi seiring dengan pola musiman periode pembayaran proyek korporasi oleh principal yang mendorong pelunasan sebagian kredit. Meski demikian, kredit modal kerja dan kredit konsumsi masih mencatat peningkatan pertumbuhan pada November 2022. Dari sisi sektoral, sektor utama Sumut seperti Pertanian, Industri Pengolahan, dan Konstruksi mengalami perlambatan pertumbuhan kredit, namun tidak dengan kredit Perdagangan yang mencatat kenaikan pertumbuhan,” katanya.

(Ariansyah Lubis) 

Artikel Terkait

Berita|Medan|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 

VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami