BP.DASHL Agam Kuantan Penghijaun Agar Hutan Produktif

Senandung Petani Bibit Gratis Yang Mengecewakan

Kabupaten Solok, Bidikkasusnews.Com - Bibit gratis yang didapat petani baik lewat perorangan maupun kelompok yang diperoleh dari Persemaian Permanen Pembibitan milik Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BP.DASHL) Agam Kuantan yang terletak di Nagari Koto Gaek Guguk Kecamatan Gunungtalang, hasilnya kurang memuaskan. Walau dari pihak BP.DASHL memberikan secara cuma-cuma untuk ditanam oleh para petani di kebun atau ladangnya masing-masing, akan tetapi tingkat keberhasilannya sangat kecil sekali. “Saya pernah meminta dan dapat 1.500 batang dengan bermacam tanaman ada pokat, jengkol, durian dan lainnya, namun banyak pada yang mati. Sehingga saya meragukan kualitas bibit yang dilepas ke masyarakat yang tidak punya labelisasi bersertifikat bagus, sehingga gampang mati”,M.Datuak Mundo seorang petani di Selayo.

 Ada juga kawan kita lain, tambah Dt.Mundo, kini ia jadi pejabat di Pemerintah Kab.Solok, ia Pak Aliber kepala Perizinan. Ia pernah mendapatkan bibit 2.500 batang dengan berbagai varietas, ternyata juga tidak berhasil, dan kini ia beralih kepada tanaman buah papaya madu. “Coba bayangkan, seribuan kita tanam, lahan dilakukan pembersihan (land clearing), upah angkut carteran mobil, upah pekerja pembersihan lahan hingga tanam dalam pembuatan lubang, akan tetapi tidak satu pun tumbuh, sungguh kita sangat kecewa”,rungutnya. Sehingga dengan kejadian tersebut, ia tidak berminat lagi meminta gratis. Lebih baik kita beli bibit tanaman tersebut yang terjamin kualitasnya yang paten, walau berbiaya dan cuma didapat beberapa batang, Alhamdulillah rancak tumbuhnya. “Kita berbiaya untuk penanaman, berbulan-bulan dan bertahun kita menunggu dari bibit hingga menjadi tanaman, tahu-tahunya sudah besar tidak berbuah, apa keuntungannya bagi kita, kecewan kan”,ujarnya lirih.

Penghijauan

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BP.DASHL) Agam Kuantan, melalui Hari Permadi seorang Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan & Lahan (Kasi RHL) di BPDASHL yang didampingi Manejer Persemaian Samirun, menjawab wartawan di kantornya Senin, (10/4/2023) di Padang, menurutnya misinya beda dengan pertanian-pertanian. Pihaknya lebih terfokus kepada Penghijauan secara masal. “Kalau pertanian-peratnian cari bibit berkualitas skala kecil. Sementara kita tuntutannya untuk lahan-lahan yang tidak produktif ditanam dengan tumbuhan produktif. Dari pusat Rp.1200 keterbatasan anggaran. sedangkan dari pertanian-prtanian bisa Rp20.000, Rp30.000 per batang. Dengan keterbatasan anggaran dari pusat makanya kita banyak berasal dari bibit biji”,katanya. 

Dijelaskannya, soal kekecewaan petani yang sudah menanam tahunya tidak pada tumbuh, sementara ketika mengambil dari persemaian masih pada bagus-bagus. Boleh jadi itu ketika diambil ketika disitribusikan bisa-bisa sistem pengambilan, pengangkutan goyang, ini juga berpengaruh. “Juga sistem penanaman, kita juga mengandalkan ke alam, pengaruh hujan, hama dan lainnya, sehingga tumbuhnya kurang optimal”sebutnya.

(man)

Artikel Terkait

Berita|Sumbar|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 

VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami