Kecamatan Palipi Tampilkan Bermacam Hasil Pertanian Dan Produk UMKM Pada Pameran Memeriahkan HUT Hari Jadi Ke-20 Kab. Samosir


Samosir, bidikkasusnews.com - Sebagai salah satu kecamatan dari sembilan kecamatan yang ada di kabupaten Samosir secara otomatis kecamatan Palipi ikut membuat Stand Pameran, selain sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah kabupaten Samosir dalam menampilkan kemajuan pembangunan yang ada di usia kabupaten Samosir ke 20 tahun, juga sebagai wadah menunjukkan hasil hasil pertanian masyarakat sekecamatan Palipi, dan memperkenalkan kepada khalayak luas berbagai hasil produk yang dibuat dari UMKM yang saat ini banyak tumbuh di kecamatan Palipi.

Awak media bidikkasusnews.com berkesempatan menyambangi stand pameran yang ditampilkan untuk meliah secara langsung dan meminta penjelasan dari penjaga stand.

Efi Aritonang sebagai salah seorang penjaga stand, dengan sangat senang sambil menyampaikan apresiasi atas adanya media yang bersedia hadir di stand pameran yang di jaganya. Efi Aritonang dengan sangat ramah mempersilahkan awak media untuk meminta penjelasan atas semua yang dipamerkan.

Setelah mendengarkan satu persatu yang ditanyakan, beliaupun secara pelan dan jelas menerangkan.

Mulai dari Madu Hutan yang dihasilkan masyarakat dari desa Pardomuan Nauli, madu yang diberi nama Madu Guntar. Dijelaskannya," bahwa Madu Guntar adalah madu yang didapat diperhutanan yang masih ada di desa Pardomuan Nauli. Madu yang masih diolah secara tradisional. Madu Guntar masih dikemas dengan botol biasa dan belum diberi merek (Lebel).

Lebih jauh diterangkannya bahwa Madu Guntar memiliki khasiat yang sangat baik dalam membangkitkan tenaga untuk beraktivitas, menjaga kesehatan.

Mengkonsumsi Madu Guntar sebagai alternatif terbaik pengganti suplemen yang biasanya dapat dibeli di toko dan penjualan online".

"Kelebihan lain dari madu ini adalah dimana madu ini bisa disimpan dalam waktu yang relatif lama, sedangkan harganya sangat terjangkau.

Saat ini petani penghasil madu sedang berupaya membudidayakannya guna mendapatkan hasil yang lebih banyak.

Para petani berharap dengan hasil yang lebih banyak maka kedepannya Madu Guntar akan diberi kemasan yang lebih baik agar bisa menembus pasar, setidaknya bisa masuk ke Indomaret dan Alpa Midi".

"Dari desa Parsaoran Urat kita membawa hasil pertanian berupa pisang.

Didesa Parsaoran Urat banyak masyarakat yang menanam pisang dan hasil pisangnya sungguh lumayan bagus.

Saat ini pisang dari desa Parsaoran Urat banyak dipasarkan di pasar tradisional yang ada dikupaten Samosir, seperti Pasar Nainggolan, Pasar Mogang bahkan sampai ke pasar Pangururan".

"Sedangkan dari desa Huta Dame kita membawa Jengkol.

Jengkol adalah salah satu makanan tradisional masyarakat Samosir. Jengkol banyak dikonsumsi sebagai penambah nafsu makan. Jengkol banyak tumbuh di desa Huta Dame, banyak para toke yang datang untuk membeli dan selanjutnya membawanya sampai ke luar daerah Samosir".

"Dari desa Simbolon Purba hari ini kita membawa buah Terung Belanda (Tiung).

Terung Belanda banyak ditanam masyarakat di Dusun 3 Huta Dolo Niapul.

Selain Terung Belanda kita juga membawa Labu dari desa Simbolon Purba.

Perlu kami terangkan labu ini sangat banyak dibudidayakan masyarakat.

Selain sangat baik untuk dikonsumsi langsung karena rasanya yang enak (damor) lembut, terutama bagi para orang tua. Selain dengan kandungan pitamin A dan C yang tinggi, juga tidak menimbulkan kolesterol".

"Dari desa Sideak kita membawa banyak hasil produk UMKM berupa jajanan.

Disini kita memamerkan beberapa jenis olahan dari hasil pertanian masyarakat, diantaranya ; Keripik Singkong Pedas, Keripik Ubi Ungu, Keripik Singkong, Keripik Pisang dan Roti Bawang.

Sampai saat ini produk olahan ini masih dibungkus dengan plastik biasa. Kedepannya diharapkan bisa terus dikembangkan dengan dukungan dari Dinas Koperindak Samosir agar bisa diupayakan pembuatan kemasannya yang jauh lebih baik dan menarik agar bisa dipasarkan lebih luas".

"Dari desa Simbolon Purba hari ini kita membawa buah Terung Belanda (Tiung).

Terung Belanda banyak ditanam masyarakat di Dusun 3 Huta Dolo Niapul.

Selain Terung Belanda kita juga membawa Labu dari desa Simbolon Purba.

Perlu kami terangkan labu ini sangat banyak dibudidayakan masyarakat.

Selain sangat baik untuk dikonsumsi langsung karena rasanya yang enak (damor) lembut, terutama bagi para orang tua. Selain dengan kandungan pitamin A dan C yang tinggi, juga tidak menimbulkan kolesterol".

"Dari desa Sideak kita membawa banyak hasil produk UMKM berupa jajanan.

Disini kita memamerkan beberapa jenis olahan dari hasil pertanian masyarakat, diantaranya ; Keripik Singkong Pedas, Keripik Ubi Ungu, Keripik Singkong, Keripik Pisang dan Roti Bawang.

Sampai saat ini produk olahan ini masih dibungkus dengan plastik biasa. Kedepannya diharapkan bisa terus dikembangkan dengan dukungan dari Dinas Koperindak Samosir agar bisa diupayakan pembuatan kemasannya yang jauh lebih baik dan menarik agar bisa dipasarkan lebih luas".



"Dari desa Gorat Pallombuan kita membawa jenis jajanan berupa Kombang Layang dengan dua cita rasa yang sangat khas, yakni ; rasa andaliman dan rasa wijen hitam.

Sebagaimana yang kita lihat bersama bahwa jajanan ini sudah dikemas dengan sangat baik dan sudah diberi merek (Lebel). Saat ini kedua jenis jajanan ini sudah bisa dapati di swalayan seperti Indomaret dan Alpa Midi.

Sedangkan dari desa Urat Timur kita membawa jenis jajanan Roti Ketawa," demikian diterangkannya.

(Bastian Simbolon)

Artikel Terkait

Berita|Sumut|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 

VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami