Batu Bara, bidikkasusnews.com - PT Indonesia Asahan Aluminium atau INALUM dan PT Aneka Tambang Tbk berkolaborasi membangun Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah sebagai langkah hilirisasi komoditas bauksit di Indonesia. Namun, mengapa hal tersebut menjadi kritikal pada saat ini di Indonesia?
Corporate Secretary INALUM Mahyaruddin Ende menyebutkan bahwa hilirisasi komoditas bauksit menjadi alumina di Indonesia merupakan mandat negara sekaligus langkah strategis nasional dalam menciptakan rantai pasok terintegrasi hulu-hilir yang akan memberikan kontribusi lebih besar kepada negara.
"SGAR Mempawah merupakan wujud dari pelaksanaan mandat hilirisasi industri pertambangan di Indonesia, dalam hal ini komoditas bauksit. Dengan SGAR Mempawah, diharapkan tercipta sebuah rantai pasok hulu-hilir terintegrasi dari komoditas bauksit menjadi komoditas harian yang kita nikmati sehari-hari, salah satunya aluminium. Kami berharap proyek ini segera rampung, segera beroperasi, segera berkontribusi," ujar Mahyaruddin.
Smelter Grade Alumina Refinery atau SGAR mulai dibangun pada 2020 di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, sekitar 100 km dari Kota Pontianak. Setelah beroperasi, smelter alumina ini akan menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit (Kalimantan Barat) dengan pabrik peleburan aluminium (INALUM). Setelah selesai nanti, produk alumina akan didistribusikan melalui Pelabuhan Kijing Pelindo.
Bauksit, merupakan bahan baku utama dari produk alumina yang akan diproduksi oleh smelter ini. Indonesia memiliki cadangan bauksit ke-6 terbesar di dunia. Komoditas ini akan ditambang langsung secara modern dan greenmining oleh PT ANTAM Tbk di kawasan Kalimantan Barat, 30 km dari smelter.
Selanjutnya smelter alumina akan melakukan ekstraksi dan refinery pada bauksit yang disebut dengan Bayer Process dan menghasilkan alumina. Alumina atau Aluminium oksida adalah sebuah senyawa kimia dari alumunium dan oksida, dengan rumus kimia Al2O3 adalah bahan yang paling banyak digunakan sebagai bahan dalam berbagai jenis bahan metalurgi, industri kimia, industri otomotif, dan industri kosmetik. Dalam konteks produksi aluminium, dari 6 ton bauksit yang direfinery, akan menghasilkan 2 ton alumina, dan 2 ton alumina akan menghasilkan 1 ton aluminium.
Strategi yang diusung INALUM dan ANTAM dalam melanjutkan pengerjaan SGAR Fase II yakni dengan melakukan pencarian mitra strategis untuk menggarap SGAR fase II. Hal ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan brownfield dan greenfield expanion dari smelter aluminium. Diharapkan, proyek ini juga dinilai dapat memacu roda perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Mempawah dengan adanya potensi penambahan pendapatan daerah, penyediaan lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung, serta program pemberdayaan masyarakat sekitar lokasi proyek.(A.Nst)
Komentar