Samosir, bidikkasusnews.com - Bertempat di salah satu Coffee Shop yg ada di halam Hotel JTS, tepatnya di tepi pantai. Hotel JTS yang berada di Jl. Pangururan Simanindo Desa Siopat Sosor kecamatan Pangururan Samosir berlangsung diskusi santai antara pemerintah kecamatan, pemerintah desa dengan para awak media, dihadiri Robintang Naibaho camat Pangururan sebagai mewakili para Camat sekabupaten Samosir, tampak Ihut Irencius Malau sebagai ketua Abdesi sekecamatan Pangururan, yang adalah kepala desa Hutanamora, Victor Sinaga sebagai ketua Apdesi sekecamatan Harian, yang adalah kepala desa Turpuk Limbong, tampak pula hadir beberapa kepala desa dikecamatan Pangururan seperti Tumpak Sitanggang kepala desa Rianiate, Lasper B Sitanggang kepala desa Tanjung Bunga.
Beberapa awak media yang ikut dalam diskusi ini diantaranya ; Roy P Silalahi (rps), Hotman Siagian, Nikanor Sitohang, Boris Situmorang, Bastian Simbolon dan turut hadir salah seorang ketua LBH yakni Isco Rumahorbo, S.H. sebagai ketua DPD LBH PA & PK Indonesia Samosir.
Sebagaimana yang dijelaskan Borris Situmorang bahwa awalnya beliau menerima informasi dari seseorang akan adanya rencana pertemuan para kepala desa sekabupaten Samosir di tempat ini.
Ditambahkan pula oleh Bastian Simbolon bahwa beliau menerima informasi akan adanya pertemuan para ketua Apdesi dari 9 kecamatan sekabupaten Samosir dari salah seorang kepala desa di kecamatan Sitiotio.
Sang kepala desa menjelaskan bahwa pertemuan tersebut dalam rencana membahas dan menyikapi hal yang berkembang belakangan ini dimedia sosial, tentang begitu gencarnya serangan yang dilakukan oleh akun fecebook RIO BASTIAN terhadap para kepala desa sekabupaten Samosir.
Melalui akun Facebook RIO BASTIAN sipemilik akun nyata nyata menyerang puluhan kepala desa dengan mengatakan secara lantang bahwa masing masing kepala desa yang disebutkan sudah melakukan korupsi atas penggunaan dana desa.
Tidak tanggung tanggung yang bersangkutan tidak lagi menyebutkan dengan bahasa menduga, diduga, melainkan secara lantang mengatakan dalam postingannya bahwa kepala desa sudah melakukan pencurian dengan ungkapan "Panakko = Pencuri"
Informasi yang awalnya bersifat tertutup akhirnya tercium oleh segelintir awak media.
Ternyata memang benar ada rencana pertemuan para kepala desa yang direncanakan dimulai jam 9.00 wib, namun sampai jam 10.30 wib kehadiran para kepala desa tidak maksimal.
Diperkirakan tidak lebih dari 15 kepala desa yang hadir, dan diantara kepala desa yang hadir terdapat beberapa ketua Apdesi kecamatan.
Atas minimnya jumlah kepala desa yang hadir dari jumlah 128 kepala desa dari 9 kecamatan sekabupaten Samosir, akhirnya para kepala desa yang hadir membubarkan diri.
Melihat kehadiran beberapa awak media dilokasi, beberapa kepala desa menemui dan akhirnya menjadi sebuah pertemuan yang berbentuk diskusi santai.
Dalam diskusi yang berlangsung Camat Pangururan menyampaikan harapannya," agar para kepala desa bisa menjalin sinergitas yang baik dengan para awak media yang memang bertugas dikabupaten Samosir. Karena kehadiran rekan media didesa diharap bisa mengangkat kinerja pemerintah desa, karena sangatlah banyak pekerjaan yang dilakukan para kepala desa bersama perangkat desa yang patut untuk dipublikasikan, karena melalui pemberitaan yang baik tersebut akan mendorong tercapainya kemajuan ditengah masyarakat desa,' demikian disampaikannya.
Kepala desa Hutanamora Ihut Irencius Malau menyampaikan,"berhubung rencana pertemuan hari ini yang tidak bisa berlangsung sebagaimana yang diharapkan, maka agar segerah menjadwal ulang secepatnya, dan mengusulkan agar dapat melibatkan para rekan media yang mau memberi perhatian dan dukungan untuk kemajuan desa sekabupaten Samosir," demikian pungkasnya.
Kepala desa Turpuk Limbong Viktor Sinaga menyampaikan harapannya kepada para awak media di kabupaten Samosir,"jika dapat diatur agar para awak media bisa membagi zona kerja masing masing wartawan, mengingat begitu banyaknya jumlah wartawan saat ini di Samosir.
Jika ini bisa diwujudkan maka akan sangat membantu sekali kepada kami para kepala desa dan perangkat desa," demikian diharapkannya.
Dalam diskusi yang berlangsung lebih dari satu jam, para awak media juga menyampaikan pernyataannya kepada para kepala desa yang hadir, terlebih kepada para camat dan para ketua Apdesi agar bisa menyampaikan kepada seluruh rekan kepala desa juga kepada para perangkat desa agar semakin berwawasan yang luas, agar tidak menganggap kehadiran wartawan ke desa menjadi ancaman sehingga harus alergi dan dihindari.
Terlebih munculnya fenomena belakangan ini yang mana ketika ada beberapa wartawan yang mengaku datang dari luar daerah, maka oleh rekan kepala desa dan perangkat desa mereka akan diperlakukan berlebihan seakan tampak adanya ketakutan. Namun sebaliknya jika diketahui yang datang adalah para rekan media yang bertugas di Samosir, tak jarang para kepala desa dan perangkatnya cuek dan menghindar.
(Boni F Simbolon)





Komentar