Labuhanbatu Utara, bidikkasusnews.com - Koperasi Karyawan (Kopkar) Perkebunan Kanopan Ulu pada PT. Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia (MP LWI) Kanopan Ulu yang berkantorkan di Komplek Perumahan Karyawan Divisi II PT. MP LWI Kanopan Ulu Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara Sumatera Utara, Senin (03/03/2025).
Dalam dugaan penggelapan saldo Kopkar Perkebunan Kenopan Ulu yang merugikan ratusan karyawan PT. MP LWI Kanopan Ulu hingga miliyaran rupiah, Kapolsek Kualuh Hulu membatah klarifikasi sekretaris Kopkar Kusdianto.
Sebelumnya Kusdianto menyampaikan "Pengurus sudah buat laporan resmi kepada Dinas koperasi, sudah konseling dengan pembina dan sudah juga konfirmasi ke Hukum degan Polsek Kualuh Hulu dan arahan beliau tetap merujuk kepada audit akuntan publik", tulis Kusdianto Sekretaris Kopkar Kenopan Ulu melalui pesan WhatsApp pribadinya.
Menurut Kapolsek Kualuh Hulu AKP Nelson Silalahi SH MH, ia tidak mengatakan audit akuntan publik.
"Yang kita jelaskan bukan 'Akuntan Publik' namun kita jelaskan terkait 374 (penggelapan-red) maka terlebih dahulu lakukan dulu audit Internal sehingga diketahui akan jumlah real akan kerugian dan tidak merepotkan proses penyelidikan nantinya", bantahan Nelson atas penyampaian Kusdianto.
"Setelah ada audit internal maka nantinya apabila dilakukan proses penyidikan maka akan dilakukan audit eksternal oleh ahli keuangan atau akuntan untuk mendapatkan keterangan ahli", papar Nelson sekaligus mengakhiri percakapan.
Mirisnya, setelah media bidikkasusnews.com mengkonfirmasi Kapolsek Kualuh Hulu, Kusdianto kembali memberikan klarifikasi ke media tanpa diminta, bahkan ia menyalakan konfirmasi media ke Kapolsek atas apa yang telah disampaikannya ke media.
"Untuk akuntan publik bukan Polsek yg ngarahkan, Polsek menyarankan agar di adakan audit internal dan external terlebih dahulu itu bos, Jangan salah konfirmasi bos", ujuk-ujuk chat Kusdianto ke media diduga ia sudah mendapatkan teguran dari Kapolsek atas penyampaiannya terhadap media yang tidak sesuai.
Salah satu anggota Kopkar menjelaskan bahwa tidak perlu diadakan audit, menurutnya, "Permasalahannya bukan pada LPJ-nya namun tentang fisik saldo yang tidak bisa mereka tunjukkan kepada kami", ucap sumber yang namanya tidak ingin di publish.
Selanjutnya ia mengatakan, "Sejak awal kami sudah curiga bahwa saldo kami uangnya sudah tidak ada lagi, dan terungkapnya masalah ini disaat S (inisial-red) salahsatu karyawan yang sudah pensiun meminta saldonya namun tidak diberikan dan setelah dibantu pengurusannya oleh manajer akhirnya S memdapatkan uang simpanannya", tutupnya.
(Ricki Chan)
Komentar