Palas, bidikkasusnews.com - Kepolisian Resor Padang Lawas (Polres Palas) laksanakan Upacara Hari Bela Negara ke-77 tahun 2025 dengan tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju”. Jumat (19/12/2025) pukul 07.30 wib sampai dengan selesai. di Halaman Polres Palas.
Kapolres Palas AKBP Dodik Yuliyanto S.IK yang di wakilkan Wakapolres Palas Kompol Sugianto S.Pd., bertindak sebagai Inspektur Upacara, didampingi Perwira Upacara Kasat Reskrim AKP Raden Saleh Harahap SH, dan komandan Upacara Ipda Arpan Harahap, Pembacaan ikrar bela negara Ipda Amir Hamzah Harahap SH, Sebagai protokol Brigpol Wilda Harahap dan untuk Pembaca Doa Bripka Lukman Hakim Hasibuan.
Upacara ini dihadiri oleh pejabat utama Polres Palas Kapolres Palas AKBP Dodik Yuliyanto S.IK, yang di wakilkan Wakapolres Palas Kompol Sugianto S.Pd, Kabag Ren Kompol Pesta Simarmata, Kabag Log AKP Sahala Harahap, Kasat Reskrim AKP Raden Saleh Harahap SH, Kasat lantas AKP Andrea Nasution SH yang mewakili, Kasat Narkoba Iptu Farlin Azhar Harahap SH, MH, Kasat Intelkam Iptu Wahyu Nugroho, Kasat Binmas Iptu Gulliat Harahap, Kasiwas Iptu Sabar Sihombing, Ka SPKT Ipda Rahmad Ranto Nasution, para Perwira dan Personil Polres Palas.
Dalam amanatnya, Inspektur Upacara mengucapkan Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan karunia-Nya, hari ini kita dapat memperingati Hari Bela Negara ke-77. Sebuah momentum penting untuk meneguhkan komitmen kita menjaga keutuhan bangsa. Setiap tanggal 19 Desember, kita mengenang berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi pada tahun 1948, ketika Agresi Militer II mengancam keberlangsungan Republik. Peristiwa itu menjadi bukti bahwa semangat bela negara mampu menjaga Indonesia tetap berdiri.
Peringatan Hari Bela Negara tahun ini mengusung tema: "Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju". Tema ini mengingatkan kita bahwa kemajuan bangsa hanya dapat dicapai apabila seluruh rakyat memiliki kesiapsiagaan, disiplin, dan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Ucap Wakapolres Palas.
Lanjut Kompol Sugianto, S.Pd, Dunia saat ini berada dalam dinamika yang sangat cepat dan penuh ketidakpastian. Rivalitas geopolitik, krisis energi, disrupsi teknologi, hingga arus informasi yang mudah dimanipulasi menjadi tantangan nyata bagi seluruh bangsa. Ancaman terhadap negara tidak lagi bersifat konvensional, melainkan berbentuk perang siber, gerakan radikalisme, hingga ancaman bencana alam yang semakin sering terjadi. Dalam situasi seperti ini, semangat bela negara harus menjadi kekuatan kolektif seluruh warga Indonesia.
"Saat kita memperingati Hari Bela Negara ke-77, saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tengah diuji oleh bencana alam. Ketiga wilayah ini memiliki peran sejarah yang luar biasa dalam perjalanan Republik, sehingga ujian yang mereka hadapi hari ini adalah panggilan bagi kita semua untuk hadir dan membantu mereka". Katanya.
Selain itu, dikatakan Wakapolres Palas, Dari Aceh, kita belajar tentang keteguhan sebuah wilayah yang sejak masa kerajaan telah menjadi benteng pertahanan Nusantara. Pada masa revolusi kemerdekaan, Aceh disebut sebagai "Daerah Modal" karena dukungan rakyatnya, baik logistik, pesawat, maupun dana yang menjadi penopang diplomasi dan perjuangan Republik. Tanpa keteguhan Aceh, perjuangan mempertahankan kemerdekaan tidak akan sekuat yang kita kenal hari ini.
Dan dari Sumatera Utara, kita mengenang semangat juang rakyat Medan Area dan perlawanan heroik di berbagai kota yang tidak pernah padam. Sumatera Utara menjadi salah satu pusat perlawanan terhadap agresi Belanda dan menjadi wilayah strategis yang menjaga kesinambungan pemerintahan Republik. Ketangguhan rakyat Sumatera Utara menjadi bagian dari fondasi berdirinya negara kita.
Kemudian, dari Sumatera Barat, khususnya Bukittinggi, lahir PORI, penyelamat republik dalam masa paling kritis. Ketika ibu kota negara diduduki, justru dari Sumatera Barat-lah pemerintahan Republik tetap hidup. Tanpa keberanian para pemimpin dan rakyat di wilayah ini, sejarah Indonesia akan sangat berbeda, dan peringatan Hari Bela Negara tidak akan memiliki makna seperti hari ini.
Oleh Karena itu, tanpa Aceh, tanpa Sumatera Utara, dan tanpa Sumatera Barat, sejarah bela negara tidak akan lengkap. Mereka bukan hanya bagian dari perjalanan masa lalu, tetapi fondasi yang menegaskan bahwa persatuan adalah kekuatan terbesar bangsa ini. Ujarnya.
Momentum Hari Bela Negara ke-77 hendaknya menjadi pengingat bahwa cinta tanah air harus kita wujudkan dalam tindakan nyata: hadir dalam membantu sesama yang sedang tertimpa bencana, menjaga ruang digital dari heaks, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, dan berkontribusi dalam pembangunan sesuai peran masing-masing.
"Mari kita bersama-sama meneguhkan tekad: Untuk Indonesia yang kuat, Indonesia yang maju, dan Indonesia yang selalu mampu bangkit menghadapi setiap tantangan. Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan, perlindungan, dan petunjuk kepada kita semua". Tutup Wakapolres Palas Kompol Sugianto, S.Pd selaku Inspektur upacara mewakili Kapolres Palas AKBP Dodik Yulianto, SIK.
Selanjutnya, Ps Kasubsi Penmas Bripka Ginda K Pohan kepada awak media menambahkan Susunan Upacara terdiri dari Barisan Sat Samapta, Barisan Sat Lantas, Barisan Gabungan Polsek, Barisan Sat Intelkam, Sat Narkoba dan Sat Reskrim.
"Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya bela negara dan memperkuat persatuan Indonesia. Pelaksanaan kegiatan Upacara memperingati Hari Bela Negara yang ke 77 T.A 2025 berjalan dengan aman dan kondusif". Tutur Ps Kasubsi Penmas Bripka Ginda K Pohan.
(Effendi pohan)






Komentar