Rupat, bidikkasusnews.com - Jika anda kerupat anda tidak akan pernah lupa dengan jembatan yang melewati selat morong di desa pangkalan Nyirih.selat yang cukup besar serta panjang di Rupat itu merupakan urat nadi penghidupan masyarakat pribumi sejak dulu lagi.Di situlah tempat sebagian masyarakat bergantung hidup, bekerja cari kayu bakau, mencari kepiting,buah tanah,siput,lokan, ikan ikan laut yang segar dan menjadi makanan khas masyarakat di asli Rupat yakni suku Akit.
Namun dalam seminggu terakhir ini sebagian masyarakat resah oleh banyaknya ikan ,udang dan cumi cumi yang mati mendadak dan perobahan air menjadi coklat kebiru biruan dan berbuih.Seolah olah ada limbah yang sengaja di buang oleh pihak perusahaan." Kita amat terkejut pak udah seminggu ini banyak ikan yang mati mendadak ,pada timbul semuanya karena mabuk.Bukan sedikit pak yang kita dapat belasan kilo.Apa tidak bahaya kalau ini kita konsumsi....Ujar seorang warga kepada pihak media.
"Usahkan itu pak kita ini kalau ada luang pergi memancing cari umpan dengan menjala udang,tapi udah seminggu ini udang tak ada yang kita dapatkan.Kita banyak melihat di bibir pantai ini banyak anak anak ikan yang mati tidak hanya itu juga kita jadi takut dengan apa yang terjadi nanti sekiranya kita mancing dapat ikan kita konsumsi apa nggak ada masalah buat kesehatan kita kedepannya," ujar seorang warga Akit yang kaki pancing sungai selat morong itu .Dalam pantauan pihak media memang rata rata masyarakat semuanya pada bertanya ada apa dengan kejadian dengan sungai selat morong tersebut.
Pihak media juga berusaha mencari jawaban dari anggota dewan DPRD Bengkalis dapil Rupat,dari partai PDIP bapak Ferry Situmeang SE.Di hubungi melalui telepon selulernya dia berkomentar bahwa kejadian itu telah diketahuinya,dan hal itu telah " " membunuh penghidupan masyarakat pribumi Rupat". Menurut beliau kalau betul itu perbuatan oknum harus di tuntut oknumnya. karena dampaknya sangat besar bagi alam dan masyarakat.
"Saya telah konfirmasi dengan para petugas aparat negara di wilayah Rupat dan Bengkalis,untuk mencari kalau kalau ada pihak dengan sengaja membuang limbah tuntut mereka dan adili dengan seberat-beratnya.Karena ini telah merugikan negara dan masyarakat .Selama ini masyarakat kita pribumi Rupat banyak yang bergantung hidup di sungai tersebut.Jelas dengan kejadian ini mereka kurang penghasilan karena semua warga was was untuk mengkonsumsi hasil laut Rupat takutnya terkena radiasi dari limbah tersebut.Kalau ini juga di sebabkan oleh beberapa perusahaan di bantaran sungai selat morong kita juga akan tuntut mereka secara hukum dan sekarang limbah air tersebut akan kita test di laboratorium biar kita juga tau apa ini alam atau betul betul limbah ,kita juga secara pribadi ingin mengucapkan trimakasih kepada pihak Forum wartawan Rupat dan ketua Ikatan warga Rupat yang telah mau turun lapangan untuk mencari fakta mengenai hal ini,' ujar beliau menutup ceritanya.
(Jonggi Siahaan)
Komentar