Medan, bidikkasusnews.com - Kebijakan pemerintah yang melonggarkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak 5 Oktober 2021, sejalan dengan penurunan status level PPKM dampak dari penurunan kasus Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut). Sehingga, indikator triwulan III 2021 yang menunjukkan perlambatan diperkirakan akan berubah arah pada triwulan IV.
“Optimisme ini berasal dari pelaku usaha hasil Liaison yang memperkirakan adanya peningkatan permintaan ekspor, domestik maupun investasi,” kata Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sumut, Soekorwardojo saat menggelar bincang bareng media (BBM) melalui zoom meeting, Senin (25/10/2021).
Menurutnya, potensi ini ditengarai berasal dari menguatnya harga komoditas utama di pasar internasional, kinerja ekspor-impor yang menguat, dan perbaikan Purchasing Managers’ Index (PMI),negara mitra dagang.
Lebih lanjut, dipaparkannya, untuk pertumbuhan ekonomi Sumut pada tahun 2020 mengalami kontraksi yang cukup dalam -1,07% (yoy). Dengan adanya rebound ekonomi yang terjadi pada triwulan II-2021, diproyeksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2021 akan terus terakselerasi.
Meskipun perkembangan kasus positif COVID-19 serta penerapan kebijakan PPKM diprakirakan akan menahan laju permintaan domestik, kata Soekowardojo, namun upaya akselerasi vaksinasi diproyeksi menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi.
“Pada keseluruhan tahun 2021, ekonomi Sumut diprakirakan akan terakselerasi dengan range pertumbuhan 2,5-3,3% dengan potensi bias bawah, sejalan dengan pelaksanaan kebijakan PPKM,” sebutnya.(Dro).
Komentar