Labura, bidikkasusnews.com - Dari 11 Rumah penerima RTLH di Desa Pinggir Jati, Kecamatan Kualuh Hulu, kab.labuhanbatu Utara dinilai pekerjaan nya amburadul, dan 3 (Tiga) diantaranya belum selesai dan diduga pengerjaanya tidak sesuai bestek seperti yang diterima atas nama Usup (41th), Nek Lasinrm(61th),dan Triono (40th)
saat investigasi tem media NKRI News Sabtu, (22/1/22).menyambangi beberapa penerima RTLH, Terlihat kondisi rumah RTLH itu tidak maksimal hasil pengerjaannya, dan diduga adanya Mar'ap terhadap beberapa bahan material,seperti seng, semen, Batu bata, engsel, Grendel, dan kunci pintu.
Seperti yang terlihat pada rumah Usup (42th)yang pertama disambangi tim media,terlihat adanya kamar yang belum siap dilantai, dan pemasangan untuk atap seng sebagian terpasang dengan memakai seng bekas bongkaran rumah yang sudah berkarat sebanyak 7 lembar.
Menurut
keterangan Usup mengatakan kepda tem media,"Saya gak ada menambah ukuran rumah pk',itu sesuai ukuran rumah yang diminta Volumenya 6X5.kalo seng ada terpasang dengan seng bekas Karna jatah dari orang itu tidak mencukupi makanya disisip dengan seng bekas bongkaran rumah lama makanya sengnya berkarat,"ucapnya.
Tambahnya lagi, kalo untuk bahan kayu jatah Broti ukuran 2x2 in, yang saya terima sebanyak 7 batang, kemudian Broti 2X4 in,yang saya terima sebanyak kurang lebih 6 batang. dan untuk kebutuhan kayu beroti ukuran 2X3 in, sebanyak 10 batang malah itu saya yang beli sendiri, Karna dari orang itu tidak ada dikasi, Padahal rumah yang dibangun ini, tidak ada menambah ukuran dari bestek,"Jelasnya.
Begitu juga pembangunan RTLH penerima atas nama Nek Lasinrm (61th)saat disambangi tim media dihari yang sama Sabtu (22/1/22) terlihat bagian pemasangan Tombak Layar atau tutup keong dibagian sisi kanan rumah dipasang dengan tidak menggunakan Batu bata melainkan dengan papan bekas, dan seng bekas.dan dibagian sisi kiri dipasang pakai Batu bata.
Seng bekas sebanyak 13 lembar yang sudah berkarat menghiasi atap rumah RTLH.
Untuk pemasangan jendela juga terlihat tidak adanya memakai engsel,Grendel Karna tidak ada diberikan dan dipasang dengan menggunakan paku mati hingga jendela itu tidak dapat untuk membuka tutup jendela itu.juga Untuk kunci pintu pun tidak ada diberikan.
Dan terlihat lagi, dibagian dinding batu atas depan rumah dipasang penutup dengan papan bekas dan seng bekas yang diduga dikarenakan bangunan itu tidak sesuai bestek nya,makanya bangunan pemasangannya jadi amburadul.
Nek Lasinem (61th)Saat dimintai keterangan oleh tim media Sabtu (22/1/22) dirumah yang disewanya mengatakan,"Saya tidak tau apa-apa pk' Karna wanita, masalah bantuan RTLH ini seperti itulah keadaanya, dan saya sudah 3 Bulan inilah menyewa semenjak dibongkarnya rumah saya itu.
Karna tidak siap-siap dikerjakan. "Padahal saya juga sudah habis banyak juga mengeluarkan uang untuk biaya tambahan, untuk membeli semen untuk melantai rumah itu. Karna jatah semen yang diberikan cuman 35 shak yang dikasi. Dan membelikan pasir lagi sebanyak 1 pickup.
Dan untuk kebutuhan paku saya harus beli paku sebanyak 5 kilo, juga disuruh menyediakan tambahan uang untuk ongkos tukang sebanyak 2 Juta. Dan semua ongkos tukang saya kena hampir 6 Jt.Padahal uang tukang yang dikasih cuman hanya 4 juta sampai siap.
Sampai-sampai saya, mengutang-utang pak'. Kesana kemari, Padahal penghasilan saya hanya pencari sapu Lidi,"ucapnya sambil meneteskan Air mata.
Tambahnya lagi,"saya tinggal sendiri dirumah itu,anak saya jauh-jauh pk', akibat dibongkar rumah saya itu, terpaksalh saya membayar rumah sewa tempat tetangga.dan sampai sekarang masih menyewa sudah hampir 3 bulan ini. dan saya belum menempati rumah RTLH itu Karna,rumah itu pintu,jendela belum dipasang kuncinya"jelasnya.
(Eko S Rino)
Komentar