Labura, Bidikkasusnews.com - Dari hasil pantauan dan investigasi tim beberapa media di lapangan. Banyaknya pengusaha budidaya Burung walet yang bangunannya di tengah-tengah permukiman masyarakat di Kecamatan Kualuh Laidong Kabupaten Labuhanbatu Utara diduga tidak memiliki ijin usaha, bahkan diduga tanpa ada persetujuan dari masyarakat sekitaran gedung bangunan sarat walet. Selasa (8/2/2022).
Salah satu warga Kelurahan Tanjung Laidong yang tak mau di sebutkan namanya menjelaskan ke awak media, bahwa pengusaha-pengusaha budidaya Burung walet tidak pernah memberikan kontribusi ke masyarakat sekitaran, dan kehadiran gedung bangunan sarang walet juga meresahkan masyarakat, seperti suara yang menyerupai burung walet yang di bunyikan 24 jam memakai sound system yang cukup keras, yang dapat mengganggu saat beribadah. Warga juga khawatir terhadap dampak yang akan di timbulkan dari usaha budidaya Burung walet seperti wabah Plu burung.
"Tak ado open orangtu sama masyarakat, meresahkan jugola samo masyarakat kiro-kiro kayak plu burung. Kebisingan nyo saat beribadah tetap berbunyi. Tak pernah ado bantuan ke masyarakat."Tegas warga Kelurahan Tanjung Laidong.
Saat di pertanyakan terkait ijin dari pengusaha budidaya Burung walet warga mengaku tidak mengetahui, karna warga tidak pernah di mintai tanda tangan atas persetujuan atas berdirinya usaha budidaya Burung walet.
"Setau ku tak ada itu, untuk aku pribadi ya tak ada itu." Tegas salah satu warga Kelurahan Tanjung Laidong.
Saat di konfirmasi ke salah satu pengusaha budidaya Burung walet yang memiliki satu gedung bangunan sarang walet yang ada di Kelurahan Tanjung Laidong mengaku ke awak media telah memiliki ijin. Menyarankan awak media untuk mengkonfirmasi Camat Kualuh Laidong.
"Masalah ijin ada tanya aja pak camat, jumpai camat biar di kumpulkan semua yang punya sarang walet, jangan hanya kami aja, kami cuman punya satunya." Tegas salah satu pemilik gedung sarang budidaya burung walet dengan nada keras seakan tak terima untuk di konfirmasi.
(Muhammad yusup harahap)
Komentar