Beragam Tanggapan Tokoh Masyarakat Terhadap Kegiatan Bunga Desa Bupati Samosir


Samosir, bidikkasusnews. Com - Untuk memberikan informasi yang jelas, transparan kepada masyarakat luas terkusus kepada masyarakat kabupaten Samosir atas kegiatan yang saat ini rutin dilaksanakan oleh Bupati Samosir yakni kegiatan Bunga Desa yang sangat banyak dipertanyakan oleh masyarakat (kelompok masyarakat) belakangan ini.

Untuk menjawab banyaknya pendapat ditengah masyarakat akan plus/minus dari kegiatan Bunga Desa Bupati Samosir maka awak media bidikkasusnews.com mencoba menghimpun pendapat tersebut untuk menyajikannya kepada masyarakat luas terkusus masyarakat kabupaten Samosir, baik yang tinggal (berdomisili) di Samosir ataupun yang berada diluar Samosir tidak terkecuali pihak pihak yang selama ini diketahui memiliki kepedulian kepada Samosir.

Diantara pendapat yang sempat dihimpun seperti yang disampaikan oleh ;

Bapak Gurgur Manurung yang menyampaikan, "Saya tidak begitu suka dengan istilah bunga Desa. Perlu dicari istilah lain yang tepat jika tujuannya menyapa rakyat secara langsung. Bupati menyapa rakyat secara langsung sangat baik jika kehadiran Bupati menjawab kebutuhan rakyat. Kesannya yang saya tangkap adalah program ini tidak membawa jawaban atas kebutuhan rakyat. Bupati sejatinya mengeksekusi program untuk menjawab kebutuhan rakyat, tidak lagi mendengar keluhan rakyat,"demikian disampaikan oleh beliau.

Selanjutnya kami juga meminta tanggapan dari salah seorang Tokoh yang ikut membidani Samosir dimekarkan menjadi kabupaten yakni bapak Sangkap Sihotang yang kami hubungi melalui WhastApp, dalam tanggapannya beliau menuliskan,"Setahu kami, kegiatan Bupati Samosir ngantor di Desa (Bunga Desa) adalah meniru istilah dan kegiatan yang dilakukan oleh beberapa Kepala Daerah di beberapa Provinsi lain. 

Misalnya, dari tahun 2018, Bupati Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, Ir. H. Ahmad,MM Yani, melakukan kegiatan Bupati ngantor di Desa setiap hari Jumat secara bergiliran ke desa-desa, untuk mewujudkan janjinya pada saat masa kampanye, dengan program Muara Enim untuk Rakyat (Merakyat). Namun, program Bunga Desa-nya tidak begitu lama berlangsung karena awal September 2019 terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terkait pengadaan atau proyek di Dinas Pekerjaan Umum setempat. 

Yang konsisten menjalankan Bunga Desa sejak Februari 2021 hingga tahun 2023 ini adalah Bupati Banyuwang, Provinsi Jawa Timur, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas. Program "ngantor di Desa" adalah program 100 hari pertama bekerja-nya. Begitu dilantik tanggal 26-02-2021 lalu, istri mantan Bupati 2 periode, Abdullah Azwar Anas itu berkata, "Kita akan mengurangi bekerja di kantor. Kita akan lebih banyak bekerja di lapangan dengan ngantor di desa. Jadi, 30 persen di kantor, 70 persen di lapangan."

Bahkan, pada tanggal 31-03-2022 lalu, Wakil Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi pernah mengikuti dan memuji kegiatan Bunga Desa yang dilakukan Bupati Banyuwangi tersebut.

Perlu diketahui bahwa rata-rata APBD Banyungi sebesar Rp. 3 triliun pertahun sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya sebesar 500-an miliar, dengan uraian sebagai berikut: 

- Tahun 2019, APBD sebesar Rp. 3,1 triliun, dengan PAD Rp. 571 miliar

- Tahun 2020 : APBD sebesar Rp.3,3 triliun, dengan PAD Rp. 595 miliar 

- Tahun 2021: APBD sebesar Rp. 3,2 triliun, dengan PAD Rp. 592 miliar

- Tahun 2022 : 3 triliun dengan PAD Rp. 518 miliar

- Tahun 2023: 3,1 triliun dengan PAD Rp. 575 miliar. 

Dengan besarnya APBD dan PAD tersebut maka fokus Pemkab Banyuwangi adalah pemerataan pembangunan serta memelihara dan mengembangkan sumber-sumber PAD, sehingga semua jalan kabupaten, jalan desa, dan jalan usaha tani-nya pasti sudah dalam keadaan teraspal, dan yang diperlukan tinggal perbaikan bila terjadi kerusakan. 

Dengan demikian maka wajar dan tepat bilamana Bupati Banyungawi melakukan program Bunga Desa.

Barangkali, Bunga Desa ala Bupati Samosir Vandiko T. Gultom,ST adalah meniru Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, sehingga mulai Maret 2022 lalu Vandiko mulai memperkenalkan istilah dan melakukan Bunga Desa, dengan mengunjungi 3 Desa tahun 2022 lalu, yaitu ke Desa Sabulan Kecamatan Sitio-tio (31-03-2022), Desa Salaon Tongatonga Keacamatan Ronggur Nihuta (11-04-2022), dan Desa Parhorasan Kecamatan Pangururan (25-04-2022). 

Lalu tahun 2023 ini, terlihat Vandiko mengisi hari harinya degan Bunga Desa, dimana sejak tanggal 24-01-2023 sampai tanggal  10-02-2023 telah melakukan 9 kali kegiatan Bunga Desa.

Maka harapan saya agar masyarakat bisa bersikap kritis, mengikuti dengan seksama kegiatan Bunga Desa bupati Samosir untuk bisa menilai apakah kegiatan Bunga Desa memberi daya dorong pada peningkatan kinerja dari pemerintah desa atas pelayanan yang baik bagi masyarakatnya.

Apakah uang yang 100 juta yang diberikan bupati tepat sasaran, menjadi bangunan fisik didesa atau mendorong pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan perekonomiannya," demikian dituliskan melalui sambungan WhastAppnya.

Tak ketinggalan bapak Tumpal P. Sanjorang yang dengan tegas menyoroti apa landasan hukum atas kegiatan Bunga Desa bupati Samosir.

Beliau mengatakan,"bahwa kegiatan Bunga Desa Bupati sudah pasti menggunakan anggaran, patutlah setiap kegiatan yang menggunakan anggaran apalagi jika dikalkulasi dengan asumsi bahwa 128 desa + 6 kelurahan menjadi 134 akan menerima kucuran dana masing masing 100 juta, akan ada pengalokasian anggaran sebesar Rp. 13.4 Milliar, bukan anggaran yang sedikit. Jadi selaku masyarakat yang perduli dengan Samosir, kami sampaikan agar bupati Samosir dan seluruh Dewan yang ada jangan main main. Atau ada kenyataan lain atas program Bunga Desa bupati, atau ini hanya akal akalan belaka, apakah uang yang Rp. 100 juta itu hanya kebohongan, harusnya bupati dan seluruh anggota dewan kabupaten Samosir bisa menjelaskan dengan gampang yang sesugguhnya," demikian beliau menyampaikan pada kami dengan nada kecewa saat dihubungi melalui sambungan selulernya.

Pendapat lain yang sempat kami minta kepada bapak Rapidin Simbolon selaku Bupati Samosir periode Tahun 2014-2019.

Saat kami minta pendapat beliau tentang kegiatan Bunga Desa Bupati Vandico T. Gultom, ST beliau menjawab, "Ohhh, bagus untuk transparansi penggunaan anggaran…," dimikian tanggapan singkat beliau.

(Bastian Simbolon) 

Artikel Terkait

Berita|Sumut|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 

VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami