Warga Keluhkan Proyek Pembangunan Pengecoran Jalan Aek Molor Kelurahan Marbau Diduga Asal Jadi Dan Sarat Penyimpangan



Marbau, bidikkasusnews.com - Diduga akibat lemahnya pengawasan dari dinas pu proyek pembangunan pengecoran jalan di Aek Molor lingkungan III kelurahan marbau, kecamatan marbau kabupaten labuhanbatu Utara, diduga dikerjakan asal jadi alias abal-abal. proyek yang bernilai ratusan juta rupiah tersebut seharusnya dikerjakan dengan cor redemik/menggunakan cor molen, terlihat dilapangan jumat malam (22/09/2023) dikerjakan secara manual oleh pihak pemborong pelaksana untuk mencapai target dan meraup keuntungan yang lebih besar.

Proyek yang dikerjakan oleh pelaksana CV.GANDATAMA KONTRUKSI dengan nilai kontrak Rp.495.597.597.00 bersumber dari dana APBD 2023, menuai kritikan dari kalangan masyarakat sekitar yang melihat langsung pengerjaan proyek pengecoran tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun awak media ini jauh sebelum proyek pengecoran ini dikerjakan melalui pengawas PU Labura, bahwa pengerjaannya disarankan dengan menggunakan cor redemik dari perusahaan ayusepta. Saat dilihat pengerjaan dilapangan malah sebaliknya, dari pantauan awak media dilapangan berbeda dengan kenyataan , pihak pemborong mengerjakan dimalam hari secara manual tanpa menggunakan molen, dan tidak adanya pengawasan dari dinas terkait.

Belum lagi warga sekitar mengeluhkan pekerjaan pengecoran tersebut, lantaran dalam pengerjaannya itu lebar 4 meter tebal 20cm pihak pemborong mau menghampar sekaligus, itulah Isyu yang saat ini berkembang dimasyarakat, iya bang bagaimana kita mau lewat kalau pengecorannya sekaligus dihampar darimana kita lewat, inikan jalan satu-satunya kalau ada jalan alternatif lain gak apa-apa, ucap beberapa warga kepada awak media ini.

Maunya kata warga, kalau ngecor itu ya setengah dulu 20 meter dulu, jadi tidak mengganggu aktifitas orang yg mau lewat ngantar anak sekolah, menjemput anak sekolah, belanja, mau keladang, okela kalau mobil truk gak bisa lewat sampai batas waktu yang ditentukan itu kita dukung, masak kita sepeda motor juga gak bisa lewat mustahilkan. kita lihat la bang dimana-mana ada kalau ngecor itu sekali hampar sekaligus, ini sudah jalannya pas 4 meter dari mana kita lewat lagi, bukan kita tidak mendukung pembangunan ini bang, kita justru malah bersyukur atas pembangunan ini , tapi janganla kita yang dibuat susah gak bisa lewat" ungkap warga.

"Sementara itu pengawas lapangan dari dinas pu sutan saat dikonfirmasi mengatakan" kalau mengecor itu tidak dibenarkan secara manual, walaupun pekerjaannya sedikit namanya proyek itu harus menggunakan molen, ucap pengawas PU itu.

Dari awal sudah kuingatkan bang jangan kerja itu secara manual, itu tidak dibenarkan didinas pekerjaan umum, aku bang kata Sutan lagi, kalau ngawas keras aku dilapangan bang, aku sudah tegur bang pemborongnya alasannya katanya molennya rusak.

(Muliadi Siregar)

Artikel Terkait

Berita|Sumut|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 

VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami