Kutacane, bidikkasusnews.com - Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Ditjenpas), Komisi XIII DPRI-RI meninjau langsung Lapas IIB Kutacane pasca kaburnya puluhan warga binaan/tahanan, Selasa (11/3).
Dalam kunjungannya didampingi langsung oleh Bupati Aceh Tenggara H.M, Salim Fakhry meninjau langsung sekaligus melakukan diskusi dengan pihak lapas serta warga binaan.
Mashudi dalam keterangannya mengatakan Lapas Kelas IIB Kutacane sebetulnya hanya diisi 85 orang warga binaan, namun sekarang dihuni 362 orang, dalam hal ini sudah mencapai 300 persen.
Sementara ruang tahanan/kamar Lapas Kelas IIB Kutacane sudah penuh, sehingga pihak lapas menggunakan tenda untuk tempat tidur. Namun demikian sebagian tahanan sudah digeser ke Kuala Simpang.
"Untuk mengantisipasi hal itu, jika ada lapas di kabupaten lain kosong, maka pelan-pelan akan kita geser supaya kapasitas lapas akan berkurang," sebut Mashudi kepada awak media, Selasa (11/3).
Mashudi mengaku pada umumnya di Aceh semua kapasitas tahanan full semua, seperti lapas kelas IIB Kutacane hampir 300 persen, kabupaten Bireuen 300 persen, serta Kuala Simpang 200 persen, terkecuali di Banda Aceh hanya 150 persen.
" Hal ini salah satu penyebab timbulnya keresahan warga binaan lapas kelas IIB Kutacane, karena lapas sudah over kapasitas," sebutnya.
Mashudi menyebutkan pihaknya akan terus bekerja lebih baik, dan hal ini akan terus disampaikan kepada bawahan seperti Kalapas, Kakanwil harus peduli terhadap warga binaan.
"Warga binaan adalah warga kita sendiri. Bagaimana kita memperlakukannya dengan baik. Insyaallah semuanya akan berjalan dengan baik, itu salah satunya yang sering kami sampaikan kepada jajaran lapas," ujarnya.
Selanjutnya Mashudi menghimbau kepada tahanan yang masih melarikan diri agar secepatnya kembali untuk menyerahkan diri.
"Mudah-mudahan bagi tahanan yang masih melarikan diri untuk secepatnya kembali ke lapas kelas IIB Kutacane," himbaunya.
(Noris Ellyfian)
Komentar