Simalungun, bidikkasusnews.com - Kapolres Simalungun AKBP Marganda Aritonang S.H.S.I.K.M.M., menggelar kegiatan nonton bareng film “Sayap Sayap Patah 2” bersama keluarga besar Polres Simalungun pada Selasa (13/5/2025). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mengenang kembali peristiwa tragedi Bom Samarinda 2016 dan sebagai upaya pencegahan terhadap aksi terorisme.
Kegiatan nonton bareng film ‘Sayap Sayap Patah 2’ ini multi-faceted dan penting untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa , ujar Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba dalam keterangannya.
Acara ini dimulai pada pukul 14.00 WIB hingga selesai bertempat di CINEPOLIS CINEMAS Jalan Medan Kelurahan Naga Pita Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematang Siantar. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Polres Simalungun beserta keluarga besar Polres Simalungun.
Antara lain Kapolres Simalungun AKBP Marganda Aritonang beserta istri selaku Ketua Bhayangkari Cabang Simalungun NY. Nanik M. Aritonang, Kabag SDM Polres Simalungun AKBP Gandhi SH. Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Herison Manulang, SH. Kasat Narkoba Polres Simalungun AKP Henry Salamat Sirait S.IP. S.H. M.H., Kasat Samapta Polres Simalungun AKP Rudi Handoko S.H.M.H. serta para perwira dan ASN Polres Simalungun.
Film “Sayap Sayap Patah 2” yang menjadi pilihan untuk ditonton bersama merupakan film yang mengangkat kisah perjuangan aparat keamanan dalam menangani aksi terorisme. Film ini dipilih karena memiliki nilai edukatif yang tinggi bagi anggota kepolisian dan keluarganya tentang bahaya terorisme serta pentingnya kesiapsiagaan dalam mencegah dan menanggulangi aksi teror.
Kapolres menyampaikan bahwa kegiatan nonton bareng ini bukan sekadar hiburan tetapi juga sebagai sarana edukasi dan refleksi bagi seluruh jajaran Polres Simalungun. Melalui film ini kita diingatkan kembali akan bahaya laten terorisme yang sewaktu-waktu bisa mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat. Kita harus tetap waspada dan meningkatkan profesionalisme dalam mencegah dan menanggulangi aksi terorisme, tegasnya.
Peristiwa Bom Samarinda 2016 yang diangkat dalam film tersebut merupakan tragedi pengeboman yang terjadi di depan Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 2016. Peristiwa tersebut menewaskan seorang balita dan melukai beberapa jemaat lainnya. Tragedi ini menjadi pengingat bagi seluruh aparat keamanan untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi-aksi terorisme.
Selain sebagai bentuk peringatan terhadap tragedi terorisme, kegiatan nonton bareng ini juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat kekeluargaan di antara personel Polres Simalungun beserta keluarganya. Hal ini penting untuk membangun soliditas internal yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap kinerja dalam pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat.
Kegiatan profesional seperti ini merupakan salah satu bentuk komitmen Polri dalam meningkatkan kapasitas personelnya sekaligus memperkuat pencegahan terhadap ancaman kamtibmas, khususnya aksi terorisme di wilayah hukum Polres Simalungun, imbuhnya.
(Janki S)
Komentar