Makkah, Bidikkasusnews.com – Menjelang kepulangan ke Indonesia, jemaah haji Kloter 9 KNO Sumatera Utara melakukan city tour ke Jeddah dengan menggunakan kereta api cepat Haramain Express. Perjalanan yang biasanya memakan waktu lama, kini hanya ditempuh dalam 21 menit berkat kecepatan kereta mencapai 300 km/jam. Hal ini menjadikan pengalaman city tour ini unik dan berkesan bagi para jemaah. (15 Juni 2025).
Ketua Kloter 9 KNO, Muhammad Lukman Hakim Hasibuan, menjelaskan bahwa city tour ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi jemaah menikmati keindahan Jeddah. Hal senada disampaikan oleh Al Ustadz H. Ikhwansyah Nst, pembimbing ibadah dari KBIHU yang menginisiasi kegiatan ini. Beliau menambahkan bahwa city tour ini bertujuan untuk memperkenalkan kota Jeddah lebih dekat kepada para jemaah. Ikhwansyah juga mengungkapkan kebanggaannya karena seluruh KBIH di Kloter 9 KNO Sumut antusias mengikuti kegiatan ini, dan Kloter 9 KNO Sumut kemungkinan besar menjadi satu-satunya kloter di Indonesia yang menggunakan kereta cepat Haramain Express untuk city tour di Jeddah.
Pengalaman para jemaah pun beragam. Nurliana Sinaga (48) memuji kenyamanan dan fitur-fitur canggih kereta api cepat Haramain Express, termasuk televisi dan informasi rute perjalanan yang detail. Sementara Eko (54) lebih menekankan sisi keindahan dan relaksasi perjalanan ini, terutama saat menyaksikan matahari terbenam di tepi Laut Merah sembari menikmati makan malam di dekat air mancur tertinggi di dunia. Ia juga menambahkan bahwa keberadaan masjid di pinggir laut memberikan kesempatan untuk beribadah langsung.
Destinasi yang dikunjungi dalam city tour ini antara lain kawasan Al Balad (kawasan perbelanjaan lama), toko Ali Murah (populer di kalangan jemaah Indonesia karena pelayanan berbahasa Indonesia), Bakso Mang Udin (menyediakan masakan Indonesia), sepeda raksasa (disebut sepeda Nabi Adam), Masjid Qisas (bersejarah karena pelaksanaan qisas), dan air mancur laut di tepi Laut Merah.
Lukman Hakim Hasibuan menegaskan bahwa seluruh program city tour telah dikoordinasikan dengannya dan bersifat opsional agar tidak memberatkan jemaah. Ia mengaku terkejut karena hampir seluruh jemaah antusias mengikuti program ini.
(T.Hendri.H.Sihombing)
Sumber - Humas MCH
Komentar