Tanggapi Keluhan Masyarakat Masalah Limbah, Forwa Rupat Dan Ikatan Warga Rupat Turun Sisir Lokasi Perusahaan

Rupat, bidikkasusnews.com - Banyaknya keluhan masyarakat masalah kematian ikan dan perobahan air sungai selat morong tim pencari fakta dari Forum wartawan Rupat dan Ikatan warga Rupat menyisir setiap perusahaan yang berada di bantaran sungai selat morong. Di dampingi  dewan pembina Forwa Rupat Sunardi, dan ketua IWR pak Adiah Chiu, rombongan penyisiran melakukan sidak ke sejumlah lokasi perusahaan.

Adapun perusahaan tersebut adalah kilang PKS PT Sawit Rupat Sejahtera dan sebuah tambak udang mini milik seorang warga.

Dalam komentarnya  Manajer PT SRS berkomentar  " kita belum ada produksi pak, jadi ke mana kita ada limbahnya. Daripun kalau ada tak mungkin kita buang ke laut, kita tampung dulu di kolam endapan kita,kita sterilkan dulu barulah kita buang kita tau aturannya kog.Inikan perusahaan jadi nggak mungkin sembarangan,Kita tau apa masalahnya yang di hadapi masyarakat kitapun jadi takut konsumsi ikan, " ujar pak Suryanto selaku manejer PT tersebut.Dalam pantaun pihak media memang perusahaan  ini lagi dalam persiapan finishing dan belum lagi beroperasi. " Insyaallah kalau tidak ada halangan bulan depan kita mulai pak,dan kalau ijin operasi pabrik udah di kantongi pemiliknya,semoga kedepannya ini bisa meningkatkan perekonomian rakyat disini," ujar pak Suryanto lagi.
Penyisiran tim di teruskan ke sebuah tambak udang mini milik seorang warga.
Dalam penyisiran tim kolam mini ini telah lama panen ,dan kolam dalam keadaan kosong. " Kami udah lama nggak ngisi air pak lebih kurang tiga Minggu selepas panen.Karena airnya tidak sehat, bos kami takut rugi" ujar salah satu pengawas tambak tersebut.Para tim pencari fakta mencoba mencari pemilik di rumahnya dan disambut ramah.Dia juga berkomentar tak tahu mengapa bisa terjadi hal demikian terhadap air di sungai selat morong ini. " Mungkin akibat tingginya curah hujan akhir akhir ini sehingga luapan air darat yang tinggi zat asamnya.Sehingga banyak ikan bermatian.Kita pun tak tau apa penyebabnya.Kalau masalah limbah kita kita juga punya AMDAL kog nggak langsung buang,dari pun kalau limbah kita nggak mungkinlah menyebab kan hal ini.Kita cukup tau kog... " Ujar pemilik tambak yang tak mau namanya di sebut.

Menurut pak Adiah Chiu ketua IWR bahwa heran melihat kondisi selat morong yang seperti ini. " Kalau kita mau bilang limbah ya dari mana ya,kita udah cek kog perusahaan yang di bantaran sungai ini.Keluhan masyarakat ini dengan siapa kita sampaikan,tapi yang pastinya airnya kita bawa ke Labor dulu.Airnya berobah coklat ke biru biruan. Yang herannya lagi dari Kuala selat morong ini sampai ke Kuala Hutan Samak desa Titi Akar, kan cukup jauh itu.Biarlah nanti dinas terkait yang menjawabnya kalau udah di Labor nanti.

Karena banyak masyarakat yang bergantung kepada kita menunggu jawabannya.Dan sungai selat morong ini juga merupakan mata pencaharian bagi sebagian warga pribumi Rupat ini.
Dalam pantauan tim memang airnya di muara berobah kecoklatan sedangkan agak lepas kedalam ke biru biruan. sedangkan di bibir pantai berwarna ke hitam hitaman dan berbuih putih."Memang airnya tak sehat,banyak masyarakat yang mengeluh dengan kita gara gara air ini banyak ikan yang mati.Bahkan masyarakat ada yang dapat ikan sampai 8 kiloan satu ekor. tidak hanya di muara sampai ke ujung  muara sana banyak ikan yang mati, jadi kita dari forum ini mau betul betul tau apa penyebabnya, kalau ada temuan dalam hal ini pasti kita laporkan ,tapi kita tunggu aja dari Labor nanti apa hasilnya ,apa benar ini limbah,apa juga alam, bersama kita lihat nanti.Kalau ini limbah kita laporkan semua perusahaan di bantaran sungai selat morong ini,kalau alam apa boleh buatlah, Ujar pak Sunardi selaku ketua pembina forum wartawan Rupat. (Jonggi Siahaan)

Artikel Terkait

Berita|Riau|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya

 


 

VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami