Tebingtinggi,bidikkasusnews.com - Banjir yang melanda kota Tebing Tinggi dari luapan air sungai Padang yang tidak mampu menampung kiriman air dari Hulu sungai bahbolon sejak Jumat (27/11) masih berlanjut hingga sampai hari ini minggu (29/11), banjir berlanjut ke kelurahan lalang dan kelurahan Rantau Laban hingga ke sebagian daerah Kelurahan Mekar Sentosa yang dekat kawasan pinggiran Rel kereta api, Minggu (29/11/2020).
Meski di beberapa daerah di kota Tebing Tinggi banjir yang melanda sudah berangsur surut sejak Sabtu (28/11) tetapi banjir yang melanda di kelurahan Lalang dan Kelurahan rantau laban hari ini Minggu (29/11) telah merendam ratusan permukiman warga di kelurahan tersebut.
Berdasarkan pantauan media ini bukan hanya permukiman warga aja yang terendam banjir, sekolah STM YPD dan SMU Negeri 2 pun ikut terendam banjir juga, bahkan banjir menyeberang hingga ke sebagian permukiman warga di Pinggiran Rel Kereta Api di Kelurahan Mekar Sentosa, di perkirakan banjir dengan rata rata ketinggian 80 cm hingga 100 cm atau sepinggang orang dewasa.
Di konfirmasi media ini salah seorang warga Kel. Lalang bernama Cholid Wijaya (30) mengatakan kepada media ini " Banjir mulai masuk ke permukiman warga di kelurahan lalang ini mulai semalam magrib sekira pukul 18.30 Wib, dengan arus yang cukup deras dan mulai tengah malam air sudah merendam permukiman warga hingga sepinggang orang dewasa " Ujar nya.
Lanjutnya " saya lihat arus air yang datang lumayan deras, semalam magrib juga, saya bergegas untuk mengungsikan istri dan anak anak ke paya pasir tempat mertua saya dan saya tetap berjaga di sini untuk melihat keadaan " Ucap nya kepada media ini.
Dikatakan nya, " Sebagai warga, Saya berharap agar pemerintah dapat lebih cepat lagi hadir nya ke lokasi bencana guna mengirimkan bantuan, karena untuk kelurahan Lalang dan Rantau Laban bantuan baru datang sekira Pukul 10.00 Wib tadi " kata nya.
Dan Selanjutnya pemerintah setempat seperti perangkat kecamatan dan kelurahan harus aktif untuk melakukan pengecekan parit yang ada di belakang terminal Bandar Kajum, karena di daerah parit di situ terdapat tumpukan sampah yang sudah cukup lama tanpa ada nya penanganan dari pemerintah, dan segera dilakukan pengerukkan " Ungkap Cholid Wijaya salah seorang warga yang terdampak banjir dan uga salah satu politisi Partai Gelora Indonesia Tebing Tinggi.
( Hari Indra Jaya S, SE )
Komentar