Samosir, bidikkasusnews.com - Sebagaimana aturan kampanye yang diatur dalam PKPU Nomor 13 Tahun 2020 Pasal 57 yang mengatur kegiatan kampanye yang dibenarkan, diantaranya :
a. Pertemuan Terbatas
b. Pertemuan Tatap Muka dan Dialok
Hari ini Rabu, 13-10-2020 Pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Samosir Nomor 1 (satu) MARGUNA melaksanakan kampanye Pertemuan Terbatas, Pertemuan Tatap Muka dan Dialok yang di laksanakan di dua desa di kecamatan Nainggolan yaitu di desa Sinaga Uruk Pandiangan Huta Sihalaman Dusun III dan di Desa Pananggangan II dusun I.
Tepatnya di desa Pananggangan II dusun I, dimana para Parhobas Marguna yang ada di desa Pananggangan I dan desa Pananggangan II mengumpulkan beberapa masyarakat dari kedua desa tersebut.
Dalam pertemuan tersebut Laksm (P) Marhuale Simbolon, S.Pi sebagai calon bupati samosir yang berpasangan dengan Ir. Guntur Sinaga, MM sebagai wakilnya, dalam sambutannya beliau menyampaikan kepada masyatakat yang hadir bahwa sudah saatnya samosir di pimpin oleh pemimpin terbaik, masyarakat samosir sudah cerdas dan mapuh untuk memilih yang terbaik dari beberapa calon yang ada saat ini.
Mengapa kita harus memilih yang terbaik, karena hanya pemimpin terbaik yang akan mampuh bembawa samosir membangun, sebagai mana pembangunan yang paling diharapkan masyarakat mayoritas.
Siapa itu masyatakat mayoritas di kabupaten samosir, yaitu masyatakat petani yang jumlahnya lebih dari 85 % bahkan lebih.
Mengapa harus demikian, karena selama ini samosir telah meletakkan landasan pembangunannya pada sektor parawisata, apa yang ada.
Dimana kehidupan masyatakat petani tidak mengalami peningkatan, bukan peningkatan kesejahteraan yang ada bahkan kehidupan masyarakat semakin sulit.
Bukan hanya pengakuan dari masyarakat itu sendiri, banyak fakta yang membuktikan hal itu, seperti : Samosir yang sebelum menjadi kabupaten, sangat dikenal dengan hasil pertanian bawangnya, juga hasil panen dari persawahan masyarakat saat itu masih mampuh membutuhi kebutuhan beras masyarakat di samosir, sama halnya dengan kopi dari samosir yang dulunya sangat banyak dan ternak masyarakat (babi) yang tidak kurang untuk membutuhi kebutuhan masyarakat sekitar, saat ini semua itu sudah sangat jauh berkurang, yang berimbas semakin sulitnya perekonomian masyarakat.
Jika saat itu masyarakat samosir dikenal sebagai masyarakat petani (pangula) saat ini menjadi masyarakat petani tak petani (pangula ula).
Mengapa semua itu bisa terjadi, karena sangat banyak kendala di dalam pertanian yang di hadapi para petani, sedangkan pemerintah tidak mampuh memberi dukungan kepada masyatakat dalam menghadapi kendala kendala tersebut.
Fakta lain di lapangan begitu kurangnya tenaga PPL, dari informasi yang kami dapat dan lihat di lapangan bahwa seorang tenaga PPL bertugas untuk empat sampai lima desa dengan kemampuan yang sangat terbatas dan akomodasi, peralatan dan mobilisasi, gaji juga honor yang sangat kecil.
Hal ini dikarenakan pemerintah kabupaten samosir selama tiga periode ini fokus membangun sektor parawisata dengan mengalokasikan sebahagian besar APBD, samentara untuk sektor pertanian pemerintah kita hanya berharap kepada apa yang datang dari pusat melalui kementerian pertanian.
Hal inilah yang saya lihat sangat keliru.
Kondisi masyarakat yang semakin sulit inilah yang akhirnya membuat saya dan bapak Guntur Sinaga memutuskan untuk maju mencalonkan diri menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati dari jalur independen.
Sebagaimana yang sejak awal kami sampaikan bahwa ketika kami dipilih masyarakat dan duduk menjadi pemimpin kabupaten samosir maka sektor pertanian akan menjadi prioritas pekerjaan kami.
Mengubah blue print pembangunan samosir dari yang berbasi parawisata menjadi yang berbasis pada pertanian, itu sudah menjadi keharusan bagi kami.
Saat ini ada tiga pasangan calon yang maju pada pilkada samosir tahun ini.
Dari ketiga pasangan calon yang sudah ditetapkan oleh KPU, maka hanya pasangan Marguna yang sungguh sunggun ingin membangun sektor pertanian, pasangan yang lain sepertinya masih ingin melanjutkan sektor parawisata sebagai sektor yang akan dibangun.
Pasangan Marguna sudah membuat (menyusun), menanda tangani dan terus mensosialisasikan bahkan membagikannya kepada masyarakat visi/misi pembangunan yang berbasis pertanian. Sepengetahuan saya hanya pasangan Marguna yang melakukan hal seperti ini.
Siapa itu pemimpin yang baik, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang sudah menyelesaikan seluruh urusan kepentingan pribadi dan keluarganya, tidak lagi berharap dari jabatannya menjadi bupati dan wakil bupati untuk mencari kekayaan pribadi dan keluarga.
Saya dan Guntur Sinaga sudah menyelesaikan urusan pribadi dan keluarga saya, sehingga kami berani menuliskan visi/misi yang lengkap dengan rancangan penggunaan anggaran sesuai dengan APBD yang ada.
Kami menyampaikan itu kepada masyarakat secara transparan dan dapat di pastikan setidaknya 80% yang kami rancang tersebut akan menjadi kenyataan.
Pasangan lain kami pastikan tidak akan mampuh melakukannya, karena kami yakini baha yang lain itu masih punya kepentingan yang sangat besar untuk pribadi dan keluarganya.
Siapa itu pemimpin yang baik, yaitu pemimpin yang tidak memiliki banyak masalah, baik secara pribadi maupun keluarga.
Masyarakat samosir saat ini dapat medengar dan melihat pasangan yang lainya, dimana saat ini antara pasangan yang satu dengan yang satu lainnya saling menyerang, saling menjatuhkan, saling demo.
Dalam suasana peraturan pemerintah dalam protokoler kesehatan atas wabah covid 19, dimana tidak di perbolehkannya berkerumun, ternyata kedua belah pihak saling mendemo berulang kali.
Jika beberapa waktu yang lalu kabupaten kita masih aman dari wabah virus corona namun saat ini, sebagai mana informasi yang kita ketahui bahwa sudah ada 15 yang terindikasi corona bahkan sudah ada yang meninggal dunia.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak sibuk melakukan pencitraan, mabuk pujian, tidak menghalalkan segala cara yang tidak elegan apalagi pemimpin yang hanya mengandalkan materi.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak gampang mengobral janji.
Saya mendengar ada calon pemimpin yang berjanji akan membuat BPJS gratis, tidak akan menggunakan APBD untuk membangun infrastruktur jalan kabupaten, lalu mau bangun pakai dana apa ?
Pemimpin yang baik adalah pemimpin berani menuliskan segala yang di janjikannya dan di tanda tangani, bukan cuma janji di bibir saja seperti apa yang ada selama tiga periode pilkada di samosir, masyarakat tidak bardaya untuk menagih janji mereka.
Dalam kesempatan ini kepada semua masyarakat yang hadir saya menghimbau agar nanti di tanggal 9-12-2020 datanglah ke TPS yang ada, gunakanlah hal pilihnya dengan baik.
Jika ada tim sukses (TS) yang datang menyodorkan amplop, ingat jangan sampai amplop tersebut akan mempengaruhi pilihan saudara, tetap pilih pemimpin terbaik, tanyakan hati nurani mu. Saat di bilik suara tuguhkan hati "bahwa kami harus memilih yang terbaik untuk samosir maju".
(Panatapan Marbun)
Komentar