Labura, Bidikkasusnews.com- Ratusan warga desa Aek tapa tidak terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) di pemilihan kepala desa serentak di tanggal 25 Mei 2022, diduga karena gaji yang telah di tetapkan dari pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk panitia pemilihan kepala desa serentak di desa Aek tapa belum keluar, sehingga sebabkan semangat kerja panitia pemilihan kepala desa petugas pendata menjadi berkurang sehingga ratusan warga tidak terdata.
Karena tidak adanya dana, juga sebabkan panitia pemilihan kepala desa Aek tapa tidak melakukan pengumuman nama-nama daftar pemilih tetap di tempat-tempat umum karena tidak bisa membeli kertas.
Selain karena gaji, tidak terdaftarnya ratusan warga desa Aek tapa juga karena di sebabkan kerusakan pada alat kerja panitia pemilihan kepala desa yang mana saat di lakukan pengeditan data, data tersebut tidak tersimpan.
HBM dan JAH warga desa Aek tapa Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara mengaku sangat keberatan atas tidak terdaftarnya mereka di DPT. Pasalnya mereka telah berdomisili di desa Aek tapa telah lebih dari 6 bulan tepatnya lebih kurang telah 40 tahun.
HBM dan JAH mengaku tidak pernah mereka tidak menggunakan hak pilihnya di berbagai pemilihan baik itu pemilihan Presiden maupun Legislatif. Senin (23/5/2022).
"Iya pak kami memang tidak terdaftar sudah pun saya pertanyakan bulak-balek, saya tidak terdaftar saya bertanyak apa kesalahan kami masalah pemilihan ini. Dan saya keberatan pak untuk permasalahan ini. Saya lebih kurang sudah 40 tahun berdomisili di sini. Tidak pernah saya tidak ada panggilan memilih mau apapun itu. Mau Presiden, Legislatif saya tetap ada panggilannya pak. Tidak ada pendatahan rumah kerumah." Tegas HBM. Warga desa Aek tapa.
JAH menambahkan. "Saya juga keberatan masalah kasus ini, saya juga seumur-umur saya gak pernah memilih di dusun 3 bulutelang desa Aek tapa ini. Nah semalam itu saya dapat informasi bahwasanya nama saya tidak terdaftar di DPT, saya juga tidak tahu apa alasannya.
Kami satu rumah ada yang hak pilih 4 orang saya istri dan orang tua juga adek ada satu. Jadi mamak sama adek dapat. Saya sama istri tidak dapat." Tegas JAH.
JAH menambahkan petugas pendata panitia pemilihan kepala desa Aek tapa tidak pernah melakukan pendataan kerumah-rumah warga.
"Keterangan istri saya tidak ada, informasi ini saya tau kurang lebih seminggu yang lalu. Bahwasanya nama saya tidak terdaftar di DPT." Tambah JAH warga desa Aek tapa.
Rahmat ketua panitia pemilihan kepala desa Aek tapa yang merangkap kepala dusun 3 yang di dampingi sekertaris dan anggota Saat di konfirmasi menjelaskan ke tim awak media.
"Yang jalas itu bekerja di bulan puasa, lalu anggaran pun kami gak tau kapan keluarnya, yang jelas pendata pun motivasi kerjanya pun kan berkurang. Mungkin karna masalah dana juga kerja juga jadi tidak begitu maksimal. Tapi yang jelas kami tidak menyalahkan siapapun disini.
Kenapa kami tidak menempelkan di tempat ramai ini terkait dana juga pak, kami kan semua mendahulukan nya ini pak istilahnya modalnya modal hutangnya ini pak, sehingga kami tidak jorjoran membelanjakan duit yang ada karena kami modal sendiri dulu pak kerja modal sendiri.
Lalu masalah pengimputan data saya juga kurang paham, kurang mengerti yang jelas itu kami kerjakan, kami kerja disini sebelum kami tetapkan DPS, kami di sini kerja sampai jam 2 malam kami panggil kepala dusun kami panggil pendata hadir kemari kita korscek bersama. Tp setelah pengeditan tau-tau yang kami edit itu dia tidak tersave/tidak tersimpan. Namanya juga mesin yang bekerja kami juga tidak paham kenapa menjadi begitu kendalanya," Jelas Rahmat ketua panitia pemilihan kepala desa Aek tapa juga merangkap sebagai kepala dusun 3 desa Aek tapa.
(Muhammad yusup harahap )
Komentar