Kutacane, bidikkasusnews.com - Pasca Pemilihan Umum (Pemilu) yang dilaksanakan pada tanggal 14 February 2024, H.M. Salim Fakhry mampu memperoleh suara badan di Aceh Tenggara mencapai 63.314 dari hasil rekapitulasi C1 yang sudah diplenokan pihak KIP Aceh Tenggara beberapa waktu lalu.
Perolehan suara badan yang diperolehnya di Aceh Tenggara mengalami kenaikan yang cukup besar dibandingkan dengan perolehan suara pada pemilu 2019 lalu sebesar 43 ribu lebih suara badan miliknya.
Mendapatkan suara mencapai 63.413 di Aceh Tenggara, H.M Salim Fakhry Mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Aceh Tenggara, khusunya bagi para pemilih yang telah memberikan pilihannya kepada dirinya.
"Terimakasih saya ucapkan kepada seluruh masyarakat Aceh Tenggara, karena telah mempercayakan pilihannya kepada saya", sebut Fakhry di ruangannya Kantor DPD II Golkar Selasa malam (5/3).
Selanjutnya Fakhry juga menyampaikan bahwa pemilu sekali ini berjalan sangat baik di Aceh Tenggara tanpa ada kecurangan, khususnya di pemilihan legislatif untuk DPR RI. " Untuk perolehan suara legislatif DPR RI, khususnya di Aceh Tenggara berjalan dengan baik jujur dan adil", tambahnya.
Doni salah satu warga Aceh Tenggara mengatakan, untuk pelaksanaan pemilu khususnya pemilihan legislatif untuk tingkat pusat (DPR RI) berjalan dan terlaksana dengan baik tanpa ada kecurangan maupun memanipulasi suara, "Pemilu khusunya pileg untuk tingkat pusat yaitu DPR RI di Aceh Tenggara berjalan dengan baik dan jujur". Terang Doni.
Selanjutnya Doni Mengharapkan kepada Daerah Kabupaten yang lainnya, terutama di Daerah Pemilihan Aceh 1 mencakup 15 Kabupaten/Kota, agar pemilu dapat berjalan dengan baik tanpa ada kecurangan ataupun memanipulasi data kemenangan, untuk memenangkan calon tertentu, harap Doni.
Selama ini H.M Salim Fakhry merupakan salah satu putra daerah Aceh Tenggara yang telah mampu menuju ke Senayan mencapai 2 (dua) kali berturut-turut dan duduk di Komisi IV DPR RI dari Fraksi Golkar. Beliau juga getol memperjuangkan hak - hak para petani, nelayan serta sangat memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup, khususnya TNGL beserta hutan lindung Serbo langit maupun kawasan hutan lainnya yang berada di wilayah Indonesia lainnya.
(Noris Ellyfian)
Komentar