Belawan, bidikkasusnews.com – Diperkirakan pembuangan hasil produksi yang dilakukan ditempat packing plant belawan unit pengantongan semen andalas ke udara melalui blower dapat memicu terjadi pencemaran udara bahkan membahayakan kesehatan, Selasa (23/4/2024).
Dari amatan tim media dilapangan, percis terlihat dari halaman bekas kantor Otoritas Pelabuhan Utama OP Belawan tampak mirip jenis debu/asap berwarna putih bertebaran di atas udara.
Sempat menjadi tontonan, Debu/asap diduga hasil produksi keluar melalui alat blower tempat packing plant belawan unit pengantongan semen andalas di Jalan Pelabuhan Ujung Baru Belawan Sumatera Utara.
Akibat pembuangan debu/asap memicu terjadi polutan udara tidak higienis yang menimbulkan penyakit gangguan pernafasan bagi masyarakat maupun pekerja disekitarnya.
Diketahui industri semen menghasilkan polutan udara berbahaya bagi kesehatan berupa debu yang memiliki tingkat toksisitas paling tinggi di bandingkan polutan udara lain.
Dimana semen mengandung berbagai jenis bahan kimia selain kapur dan silika, bahan kimia yang dapat menyebabkan komplikasi terhadap kesehatan dalam sistem gangguan pernafasan.
Apabila terhirup asap atau debu yang dihasilkan secara tidak higienis dari suatu industri dapat menyebabkan peningkatan resiko penyakit paru paru hingga menyebabkan kematian.
"Untuk memperoleh informasi lebih lanjut, saat dikonfirmasi langsung di kantor packing plant belawan unit pengantongan semen andalas itu tidak merespon atas kehadiran tim media.
Padahal sangat penting dibutuhkan informasi dari pihak humas kantor packing plant belawan unit pengantongan semen andalas tentang jenis apakah debu yang dikeluarkannya dari blower itu dan apakah jenis debu/asap itu berbahaya.
Hingga berita diterbitkan, belum ada pihak satu pun mewakil kantor packing plant belawan unit pengantongan semen andalas memberikan informasi hingga berita diterbitkan.
Disamping itu, Humas Head To Head Pelindo Regional 1 Cabang Belawan, Sabtia menyampaikan PT Pelindo tetap berupaya melaksanakan pengelolaan dampak yang dilakukan akibat kegiatan pengoperasian pelabuhan.
Khususnya terhadap penurunan kualitas udara dengan tetap membuat laporan pemantauan yang dilakukan setiap semester dimana hasil pemantauan terakhir, kadarnya masih memenuhin ambang batas baku mutu kualitas udara. Terang Humas Head To Head PT Pelindo (Persero) Regional Cabang Belawan, Sabtia.
(SURYONO)
Komentar