Kutacane, bidikkasusnews.com - Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia atau biasa dikenal masyarakat dengan sebutan (APDESI) Aceh Tenggara terus menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat setempat, terkait program titipan di Dana Desa (DD).
Perbincangan diberbagai kalangan masyarakat setempat tersebut tidak lepas dari beberapa dugaan program titipan Apdesi Agara pada dana dana (DD) seperti pengadaan baju linmas untuk pemilu dan pelatihan penggunaaan aplikasi Zero cost.
Rumor yang berkembang, dua kegiatan tersebut dibebankan melalui anggaran Dana Desa tanpa ada usulan dari Desa selaku pemilik anggaran.
Dari informasi yang didapat sepasang baju Linmas itu harus dibanderol sebesar 1,6 juta rupiah dan uang tersebut informasinya harus disetor melalui Apdesi Kabupaten.
Terkait rumor yang berkembang, salah seorang Kepala Desa yang tidak ingin jati dirinya disebutkan membenarkan perihal pengadaan pembelian baju linmas dilakukan melalui APDESI kabupaten dengan cara menyetorkan uang kepada rekening salah seorang pemilik toko berinisial "S". "S" diduga merupakan bagian dari pengurus APDESI kabupaten. " Saya menyetor uang sebesar 6 juta ke rekening " S ", sebutnya.
Terkait permasalahan yang berkembang, salah seorang warga masyarakat mengatakan, besar peluang terjadinya kerugian bagi kepala desa yang telah melakukan pembayaran atau pembelian baju linmas untuk pelaksanaan pemilu kemarin,"Saya sangat menyayangkan Jika rumor yang berkembang ditengah masyarakat terkait dugaan program titipan oleh Apdesi untuk pengadaan baju linmas benar adanya" Ungkanya Sabtu (18/5).
"Terkait rumor berkembang tersebut saya meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar dapat melidik kegiatan pengadaan baju linmas tersebut" Pungkasnya.
(Noris Ellyfian)
Komentar