Diduga Dituduh Mencuri MR.Rambe Babak Belur Diculik Dan Dianiaya

LABUHAN BATU, Bidikkasusnews.com - Seorang anak Yatim Piatu, Muhammad Ramadoni Rambe (25 th), warga Jln Karya Bakti, Kelurahan Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, mengalami Babak Belur dibagian wajah dan sekujur badan seperti terlihat digambar, akibat dugaan,Pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh inisial (MG), (KA), (BS), dan kawan - kawannya. Pada Rabu,(19/3/25) sekitar pukul 01:40 Wib.

Kejadian TKP pengeroyokan itu berada di depan kantor Bupati Labuhan Batu Kelurahan Ujung Bandar Kecamatan Rantau Selatan.

Motif dugaan pengeroyokan dan penganiayaan itu, atas dugaan tuduhan, mencuri Emas, Lek'top, dan barang lainnya senilai berkisar Rp 70 juta.

MT Parlindungan adik dari Muhammad Ramadoni Rambe kepada Tim Media,saat dikonfirmasi ia menjelaskan kronologi nya,"Awalnya abang ku pergi dari rumah mau tidur di tempat kerjanya, (Tempat pencucian Mobil Dorsemer kinclong-red) pukul 01.20 malam dini hari. Gak berapa jam dia keluar dari rumah ada salah satu temannya datang kerumah saya, dapat info kalau abang saya dipukulin oleh beberapa orang didepan kantor Bupati Labuhan Batu, alasannya karena abang saya dituduh maling tanpa adanya bukti yang berlaku.

Kemudian datang lah saya ke TKP tempat abang saya dipukuli, dan saya lihat posisi abang saya udah Babak Belur luka dibagian wajah dengan berdarah darah, dan tak berdaya lagi. Lalu saya mau tau secara langsung dan ingin menjelaskan pada orang-orang apa yang sebenarnya terjadi...?, Tiba-tiba ada salah satu warga yang nyuruh saya pulang saja, dari pada saya juga dipukuli disitu. 

Karena saya juga takut dipukuli karena saya gak tau apa-apa, terpaksa saya pulang dan meninggalkan abang saya disitu. Sesudah saya pulang selang beberapa jam sekitar jam 03.45 WIB dini hari, warga bersama Abang saya datang kerumah ingin mencari barang bukti yang katanya dicuri oleh abang saya, tapi tidak ada ditemukan sama sekali barang bukti tersebut.

Dan disaat itu ada satu orang yang memukul kepala abang saya atas nama Muhammad Guphi menggunakan kayu serta menampar mukanya, menyeretnya dan memaksa untuk memberi tau barang yang dicurinya. 

Karena gak tahan lagi Abang saya yang terus menerima pukulan pukulan dan aniaya, terpaksa dia ngomong barangnya ada disana sama temannya di Ajamu, padahal yang sebenarnya bukan ia pelakunya.Karena dia dipaksa terus ngaku, setelah dia sudah ngomong barangnya ada dikawannya disana (Di Ajamu-red). Kemudian, dibawak lah lagi dia keluar dari rumah saya dengan cara di seret oleh warga yang datang kerumah saya.

Saya melihat Abang saya sudah tidak ada lagi harga dirinya di perlakukan seperti binatang di depan mata kepala saya tanpa berprikemanusiaan, dan setelah itu satu harian saya gak dapat kabar dari dia lagi."jelasnya.

Selanjutnya Tim Media mendapat informasi dari, Kota Dingin br Harahap warga desa Sei Penggantungan Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, memberi informasi kepada Tim Media, bahwa telah datang kerumahnya delapan orang diantaranya Muhammad Ramadoni Rambe, yang diduga korban pengeroyokan dan penculikan dengan keadaan tangan diikat, beberapa luka gores dan lebam-lebam di beberapa titik organ tubuhnya, bersama terduga pelaku antara lain di ketahui atas nama Muhammad Sapii, Khairil Anwar Rambe, Muhammad Guphi, Rizky dan Tiga teman lainnya.

Di rumah Kota Dingin Br. Harahap tersebut Tim media,sempat bercerita dengan Khairil Anwar Rambe salah satu terduga pelaku pengeroyokan dan penculikan via video call WhatsApp.

Khairil Anwar Rambe mengatakan tujuan kedatangannya bersama kawan-kawannya ke kediaman Kota Dingin br Harahap ialah, untuk Mengkonfrontir  pernyataan (berhadapan langsung dan terlibat dalam pertikaian dengan pihak lain terkait pernyataan tersebut),  Muhammad Ramadoni Rambe dengan temanya yakni anak dari Kota Dingin br Harahap atas tuduhan pencurian mereka.

Didalam pembicaraan tersebut Khairil Anwar membantah telah melakukan pengeroyokan dan penculikan . "Kami kemari bang cuman mau Mengkonfrontir pernyataannya (Muhammad Ramadoni Rambe-red) sama anak ibu ini. Kami gak ada mengeroyok dia." Ucap Khairil Anwar Rambe saat vidio call WhatsApp. 

Pembicaraan Video call WhatsApp Tim Media, ke korban Muhammad Ramadoni Rambe di dalam pembicaraannya Muhammad Ramadoni Rambe membantah,atas tuduhanya telah melakukan pencurian.

Muhammad Ramadoni Rambe mengaku terpaksa mengakui tuduhan Muhammad Sapi'i, Khairil Anwar Rambe, Muhammad Guphi, Rizky dan kawan-kawannya, karena sudah tidak tahan lagi di siksa sehingga ia mengarang bahwasanya uang hasil pencurian tersebut senilai 70 juta ia serahkan kepada temannya inisial NN (20 th) anak dari Kota Dingin br Harahap. 

Tim Media juga sempat menyarankan agar tangan Muhammad Ramadoni Rambe yang diikat oleh Muhammad Sapi'i, Khairil Anwar Rambe, Muhammad Guphi, Rizky dan Tiga teman lainnya, untuk dibuka. Dibantu saudari dari Kota Dingin br Harahap akhirnya tangan Muhammad Ramadoni Rambe yang diikatpun di buka.

Kepada Tim Media, Muhammad Ramadoni Rambe mengatakan,"ia mengakui telah dikeroyok dan di culik oleh Muhammad Sapi'i, Khairil Anwar Rambe, Muhammad Guphi, Rizky dan beberapa temannya dengan memukul menggunakan kayu, menampar, menendang, menginjak-injak, menyeret dan mengikat kedua tangannya. Ia juga mengaku di culik dari tanggal 19 Maret 2025 sekira pukul 01.30 WIB dini hari sampai tanggal 20 Maret sekira pukul 03.00 WIB dini hari lebih dari 1×24 jam baru bisa beristirahat dan bebas dari tekanan Muhammad Sapi'i, Khairil Anwar Rambe, Muhammad Guphi, Rizky dan beberapa temannya."ucapnya.

(EKO/TIM)

Artikel Terkait

Berita|Sumut|
View Comments

Komentar

Info Menarik Lainnya


 


 


 

 


VIDEO

Video|0

BIDIKKASUSNEWS.COM

Thanks To : PT MEDIA BIDIK KASUS GROUP | |

Like Fans Page Kami