Medan, bidikkasusnews.com – Kecepatan dan koordinasi menjadi kunci keberhasilan PPIH Debarkasi Medan dalam menangani insiden ancaman bom terhadap pesawat Saudi Airlines SV-5276 yang membawa 442 jemaah haji Kloter 12 JKS. Pendaratan darurat di Bandara Kualanamu mengakibatkan evakuasi jemaah ke empat hotel berbeda (Hotel Anara, Wings Hotel, Hub Hotel, dan Prime Hotel), namun berkat kerjasama antar lembaga, kepanikan berhasil diredam dan kepulangan jemaah terjamin. (18/6).
Kerjasama erat antara PPIH Debarkasi Medan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Polda Sumut, Pangdam I Bukit Barisan, Dinas Perhubungan Sumut, dan AVSEC Bandara Kualanamu menunjukkan kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat. Koordinasi yang efektif ini memastikan proses evakuasi, pendataan, dan penempatan jemaah di hotel berjalan lancar dan aman. Peran Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, dalam memastikan koordinasi dengan Saudia Airlines untuk keberangkatan selanjutnya juga patut diapresiasi.
Keberhasilan ini melebihi sekadar penanganan insiden. Ia menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menangani situasi kritis dengan cepat, terkoordinasi, dan mengutamakan keselamatan jemaah. Sikap tenang dan percaya diri yang ditunjukkan Ketua PPIH Debarkasi Medan, Ahmad Qosbi, juga memberikan rasa aman kepada jemaah. Pengiriman jemaah kembali ke Jakarta pukul 08.30 WIB dengan pengawalan ketat dari berbagai pihak menandakan kesuksesan operasi kemanusiaan ini. Kejadian ini menjadi studi kasus yang berharga dalam peningkatan kesiapsiagaan penanganan darurat di masa mendatang.
(T.Hendri.H.Sihombing)
Sumber Humas MCH
Komentar