Medan, bidikkasusnews.com - Tak semua kemenangan diraih dengan tenaga. Bagi Trioni Narvatilova, arus deras justru mengajarkan satu hal penting: bagaimana tetap tenang saat semua terasa nyaris tak terkendali. Atlet arung jeram asal Sumatera Utara ini baru saja membuktikan ketangguhannya dengan raihan medali emas di ajang PON 2024, dan kini berbagi cerita tentang seni mengelola emosi di tengah tekanan sungai dan kompetisi.
“Bagian paling berat itu di mental, karena mental nggak terbentuk waktu latihan tapi di jam terbang saat lomba. Kalau mental goyah, teknik sebagus apapun sama dengan nol,” ujar Onik, sapaan akrabnya, “Pasti nervous, tapi pelatih selalu ingatkan untuk nggak terlalu mikirin hasil. Fokus aja ke performa dan keluarin kemampuan terbaik.”
Menurut Onik, ketenangan bukan cuma soal pribadi, tapi soal tim. Di atas arus yang deras, satu kepanikan kecil bisa menjalar dan mengacaukan ritme. “Kalau aku panik, yang lain bisa ikut panik,” katanya. Ia menilai keseimbangan antara refleks, strategi, dan kendali emosi harus berjalan beriringan agar tim dapat menaklukkan arus tanpa kehilangan arah.
Untuk menjaga kesiapan mental, Onik dan tim biasanya menurunkan intensitas latihan beberapa hari sebelum lomba. “Biasanya kalau udah H-3 lomba, kami berhenti latihan dulu buat balikin tenaga. Kami isi waktu dengan kegiatan santai bareng tim biar pikiran lebih rileks,” ujarnya. Menurutnya, relaksasi penting agar energi dan fokus tetap terjaga saat pertandingan berlangsung.
Selain strategi teknis, Onik juga menekankan pentingnya sisi spiritual dalam olahraga ini. Setiap kali akan bertanding, ia selalu berdoa dan berusaha menenangkan diri. “Aku selalu berdoa sebelum start, karena di atas air semua bisa berubah cepat. Kalau hati tenang, arah dayung juga ikut tenang,” katanya menutup perbincangan.
Trioni menilai arung jeram bukan sekadar olahraga, melainkan ruang belajar tentang kesabaran dan kendali diri. Ia percaya, medali bukan hanya soal kecepatan mendayung, tapi juga seberapa tenang seseorang menghadapi derasnya arus. Baik di sungai maupun di kehidupan.
(Red)





Komentar