Medan, bidikkasusnews.com - Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution melalui Kepala Posko Darurat Bencana Pemprovsu yang juga Asisten Pemerintahan Setdaprovsu, Basarin Tanjung menegaskan terkait standar operasional dalam pemberian bantuan melalui udara.
Hal ini disampaikan menjawab beredarnya video viral terkait banyaknya rusak bantuan logistik diberikan kepada warga terisolir akibat banjir dan longsor di Tapanuli Tengah melalui udara.
Menurutnya, pengiriman dilakukan dalam kondisi darurat. “Harus bisa kita pahami juga mana SOP yang normal, mana SOP yang darurat. Tidak semua daerah bisa dilandingi helikopter karena tidak memiliki helipad. Sehingga salah satu cara untuk mendistribusikan bahan pangan ini adalah kita jatuhkan dari helikopter,” jelasnya.
Ia mengakui bahwa ada sebagian bantuan yang mengalami kerusakan saat proses penyaluran, namun langkah tersebut tetap menjadi opsi terbaik agar masyarakat dapat segera mengakses bahan pangan.
“Ada satu dua mungkin yang rusak, itu akan kita perbaiki ke depannya. Tapi niatan kita adalah masyarakat bisa mengakses perbekalan ini sehingga tidak terjadi kekhawatiran di masyarakat," tegasnya.
Pemprov Sumut menegaskan bahwa seluruh upaya terus dimaksimalkan demi memastikan bantuan segera sampai kepada masyarakat terdampak, terutama di wilayah yang aksesnya masih terbatas.
Sementara itu, mengenai informasi terkini akses Medan–Tapanuli Tengah, Basarin menyampaikan bahwa jalur utama via Tarutung masih belum dapat dilalui.
“Jalur darat dari Medan ke Tapteng lewat 10 Salak, itu pun jalan kecil untuk mobil kecil. Kalau untuk lintas Sumatera lewat Tarutung, belum bisa,” katanya.
Ia memastikan pekerjaan perbaikan jalan terus dilakukan. “Secepatnya, kita tetap berusaha dan alat-alat berat terus dipekerjakan,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Posko Darurat Bencana Pemprov Sumut setiap hari menerima sumbangan dan partisipasi dari berbagai pihak, mulai dari BUMN, BUMD, hingga lembaga lain yang menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak.
Ia menyebutkan berbagai jenis bantuan yang telah diterima mulai dari beras, air mineral, mie instan, pakaian, perlengkapan bayi, perlengkapan ibu, perlengkapan rumah tangga, sabun, obat-obatan, minyak goreng hingga makanan kaleng.
Basarin menegaskan bahwa hingga saat ini terdapat 17 kabupaten/kota yang terdampak bencana.
Terkait pendistribusian logistik, Basarin mengungkapkan bahwa beberapa daerah masih menghadapi kendala akses karena terisolir akibat putusnya jalan.
“Yang paling parah itu ada beberapa kabupaten seperti di Tapteng, Taput serta Tapsel yang aksesibilitasnya putus, terutama Tapteng dan Sibolga,” jelasnya.
Untuk menjangkau wilayah tersebut, Pemprov Sumut mengoperasikan pesawat Hercules dari Lanud Soewondo serta helikopter yang dikerahkan dari Tapteng dan Pinangsori.
Basarin juga menyoroti kondisi beberapa wilayah lain seperti Langkat, di mana sejumlah desa dan dusun masih terjebak dan mengalami keterbatasan logistik.
Ia menambahkan bahwa Pemprov Sumut telah berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan ketersediaan stok pangan. “Bulog sudah menambah stok di masing-masing gudangnya, bisa diambil berdasarkan stok pangan pemerintah. Semua kabupaten sudah ada stok pangan pemerintah yang bisa digunakan setiap saat on call,” ucapnya.
(Ariayansah lubis)





Komentar