AROSUKA, bidikkasusnews.com – Tersebutlah atas kemampuan finansial Bupati Solok Epyardi Asda terbilang tajir, serta keinginannya betul-betul membangun kampung halaman sendiri dengan tagline ‘Mambangkik Batang Tarandam’, sehingga kendaraan dinas nya yang telah dianggarkan ia tak mau membeli meski telah disediakan oleh APBD. Justru Bupati pengusaha yang juga mantan anggota DPR RI tiga periode ini, membeli kendaraan dengan dana pribadinya.
Sungguh sangat jauh berbeda dengan orang-orang yang diangggap dekat dengan bupati, justru memakai kendaraan dinas tidak sesuai dengan peruntukkan sendiri. Menurut ASN Senior yang pernah hadir semasa Bupati Gamawan Fauzi, dan berkarir era Bupati Gusmal, Syamsu Rahim, bahwa selama perjalanannya menjadi ASN mulai berkantor di Kotobaru, kendaraan dinas untuk pejabat eselonnering ditetapkan sesuai type/jenis dan merk serta kapasitas CC yang dimiliki. Malah, penomoran polisi pun diatur sesuai tingkatan jabatan, karena ini menandakan jabatan yang disandangnya, mengingat mobil plat merah pimpinan itu terparkir di lobby kantor. Justru semakin rendah atau kecil No Pol nya, semakin menandakan tingginya hirarki kepangkatan. “Lihatlah, Bupati Solok dengan No Pol BA 1 H, Wabup BA 2 H, Ketua DPRD BA 3 H menyusul Forkopimda dan Sekda BA 6 H, sampai ke kepala dinas terus berurutan. Tapi kini malah di sebuah Dinas di Pemkab.Solok, seperti di Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, pimpinan dan sekretarisnya sama-sama memakai nomor dua digit”,ucap bapak yang minta namanya dirahasiakan.
Kepala Bidang Asset di BKD Kab.Solok, Afriandi hendak diminta keterangannya seputaran eselon III, juga memakai mobil milik eselon II--artinya yang tidak sesuai peruntukkan-pada Jumat 3/12/2021 ke ruangannya, menurut seorang staf, babwa pak Kabid pergi rapat.
(Mak Itam)
Komentar