Tebingtinggi, bidikkasusnews.com - Terkait Dugaan Cabul Oknum Guru SMK Negeri di kota Tebing Tinggi yang berujung Damai, PLT Kadisdik Provinsi Lasro Marbun katakan kalau perbuatan ini tidak terpuji dan akan mencari tau melalui Kacapdis Sei Rampah.
" Ini jelas perbuatan tercela, dan tidak ada bisa dibiarkan, Saya sedang cek kepada Kepala Cabang Dinas Sei Rampah" jawaban WhatsApp Lasro kepada wartawan.
Statement itu di sampaikan Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan Provinsi sumatera Utara Lasro Marbun melalui pesan what'sapp kepada wartawan ketika dikonfirmasi terkait Perdamaian dugaan Cabul Oknum guru SMKN tersebut Senin (26/10/2020).
Sebelumnya perbuatan cabul Sex menyimpang yang diduga dilakukan oknum guru terhadap siswanya yang terjadi di SMK Negeri tersebut, di infokan telah berdamai secara kekeluargaan pada (11/10/2020) lalu.
Sebagaimana yang disampaikan salah satu komite sekolah R.Suut ketika di konfirmasi media Kamis 22 Oktober lalu, melalui pesan WhatsApp, kalau permasalahan tersebut telah berdamai secara kekeluargaan tanpa paksaan, dihadapan Lurah dan Kepling tempat tinggal korban, ketua MUI, ketua FKUB, keluarga Terduga, dan keluarga korban dan telah di sampaikan ke polisi.
"Kedua belah pihak berdamai, tidak ada paksaan dari keduanya, korban "N" didampingi abang kandungnya, terduga J" didampingi Istrinya, disaksikan Lurah, MUI, Fkub, dan yang mewakili orang tua murid ketua komite Saya sendiri, Semua Dokumen perdamaian telah disampaikan ke polisi" ungkap R. Suut.
Korban N", putra paling kecil dari 3 bersaudara yang ditinggal pisah orang tuanya itu, sebelum berdamai sempat bercerita kepada awak media, pada 5 Oktober lalu, kalau semua bermula Januari 2020, saat tawaran tinggal di rumah Oknum guru J" dari salah seorang guru nya.
" Pertama tinggal serumah pada Januari 2020 ketika ditawarin kots di rumah bapak itu, awalnya biasa tapi kalau kulihat bapak itu seperti Homo " ungkap N kepada wartawan.
Lanjut N " setelah Dua bulan yang awalnya aku dan seorang teman kost tidur dikamar belakang, karena Akhir Maret itu anak sekolah dipulangkan, kawan kost aku pulang ke Binjai " ungkapnya.
Dari situ Oknum guru J tawarkan N untuk tidur satu kamar dengan nya di kamar depan.
" Kamu tidur di kamar depan aja, ngapain tidur sendiri " ungkap N kepada wartawan menirukan perkataan J".
Dari situlah aksi bejat oknum guru J" mulai dilakukan, dengan modus nggak sadar dan mimpi serta minta maaf kepada korban dengan alasan Khilaf.
"Pas saya tidur dia pegang kemaluan saya, dia pegang sampai Ejksi antara sadar dan tidak sampai saya bangun dan menunjang bapak itu, lalu dia minta maaf, katanya nggak sadar dan mimpi Ungkap N " kepada Wartawan.
Bukan satu kali Perlakuan seperti itu dialaminya, ada beberapa kali hingga N mengaku nggak kuat dan menceritakan semuanya kepada abang kandungannya akhir September lalu.
Hingga berita ini terbit Selasa(27/10) terduga pelaku J tidak dapat dijumpai dan dikonsumsi, HP pun tidak dibalas.
( Hari Indra Jaya S, SE )
Komentar