Samosir, bidikkasusnews. Com - Dalam rangka perayaan HUT Hari Jadi Kabupaten Samosir yang ke 20 tahun, kecamatan Ronggurnihuta turut menampilkan pameran pada stand yang dibuat dengan sedemikian menarik dengan berbagi macam hasil pertanian masyarakat dan berbagai macam prodak UMKM yang ada di beberapa desa di kecamatan Ronggurnihuta.
Dari berbagai komoditi andalan yang sempat di terangkan oleh Rostiana Nadeak yang adalah sebagai salah seorang pegawai di kantor camat Ronggurnihuta yakni sebagai Kasi Pemerintahan.
Dalam penjelasannya Rostiana Nadeak menyampaikan kepada awak media secara gamblang, "bahwa seluruh komoditi yang mereka pamerkan pada stand pemerintah kecamatan Ronggurnihuta pada hari ini Selasa, 27-2-2024 adalah keseluruhannya yang dihasilkan dari delapan desa yang ada di kecamatan Ronggurnihuta. Ini khusus kami pamerkan dalam rangka ikut memeriahkan HUT Hari Jadi Kabupaten Samosir yang ke-20.
"Andaliman merupakan sala satu hasil pertanian masyarakat desa Salaon Dolok yang salam ini sudah sangat terkenal, baik dari kapasitas pertaniannya juga dari segih mutu andliman itu sendiri.
Masyarakat desa Salaon Dolok sudah sejak lama mengembangkan pertanian andaliman.
Perlu kami sampaikan bahwa andaliman Salaon Dolok sudah dikenal dihampir seluruh tanah air Indonesia, karena sudah dipasarkan di berbagai pasar induk baik di provinsi Sumatera Utara dalam hal ini pasar Induk Medan, juga dipasar Induk Jakarta".
"Tidak hanya di dalam negeri, andaliman Salaon Dolok juga sudah menembus pasar eksport (dikirim keluar negeri.ret), sehingga para petani andaliman sudah berkontribusi busi sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten Samosir".
"Selain andaliman kecamatan Ronggurnihuta juga sudah sangat dikenal melalui hasil petani Madu Hutannya. Hari ini kami juga membawa dua jenis madu hutan yang dihasilkan oleh masyarakat dari dua desa yakni ; desa Sijambur dan desa Salaon Dolok.
Yang dari desa Salaon Dolok diberi nama Madu Lumban Pokki oleh petaninya yang bernama Raja Tamba, sentara yang berasal dari desa Sijambur oleh petani yang bernama Johannes Sitanggang , madunya diberi nama Tribona".
"Adapun yang menjadi ciri khas dari pada madu ini yakni bahwa madunya punya rasa asam manis, dan madu ini terbukti sangat efektif untuk mengurangi kolesterol dalam tubuh.
Madu ini sendiri sudah bisa didapatkan, dibeli di Alpa Midi yang ada di kota Pangururan".
"Bapak Raja Tamba juga saat ini sudah memproduksi sendiri yakni Serewangi dalam bentuk Home Industri (UMKM). Serewangi itu sendiri dalam dua jenis produksi yakni Minyak Wangi dan Minyak Gosok".
"Hari ini juga kami membawa hasil pertanian Nenas yang berasal dari desa Ronggurnihuta. Nenas ini sendiri adalah yang saya tanam sediri di lokasi kebun kita. Nenas ini kami tanam di batas (Galun) ladang kita. Nenas ini memiliki keunggulan, yang mana nenas ini punya rasa terjamin manisnya, walau nenas ini kulitnya masih tampak hijau namun rasanya dijamin manis. Dan kita tanam dengan menggunakan pupuk kompos. Artinya kita tidak memakai pupuk kimia. Sementara nenas ini sendiri perlu kami jelaskan bahwa sudah berusia lebih dari satu tahun sejak ditanam sampai kami petik dan bawa ke pameran hari ini. Kami terangkan pula saat ini kami baru akan mengembangkan pertanian nanas ini kedepannya untuk lahan yang lebih luas guna mendapatkan hasil yang lebih banyak. Khusus untuk ikut memeriahkan Hari Jadi kabupaten Samosir kali ini, kami kemarin juga sudah membawa nenas ini dan sudah habis terjual, maka hari ini juga nenasnya sudah hampir habis".
"Kecamatan Ronggurnihuta juga dikenal sebagai penghasil buah tiung. Buah tiung sudah sangat banyak kita temui dibanyak warung jus di kota Pangururan, Tomok dan Nainggolan. Boleh kami jelaskan bahwa buah tiung tersebut sudah banyak yang diambil dari kecamatan Ronggurnihuta.
Hampir semua desa di delapan desa sekecamatan Ronggurnihuta merupakan penghasil buah tiung, namun buah tiung yang kami.
(Bastian Simbolon)
Komentar