Asahan, Bidikkasusnews.com - Bawaslu Kab. Asahan yang seharusnya sebagai salah satu lembaga penyelenggaraan Pemilu yang memiliki wewenang antara lain mengawasi pelaksanaan tahapan-tahapan Pemilu, menerima laporan-laporan dugaan Pemilu, menangani dugaan pelanggaran pemilu, dan menindak lanjuti temuan atau laporan kepada instansi yang berwenang justru berpotensi menjadi Lembaga yang melanggar aturan-aturan itu.
Rekrutmen calon anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa (PKD) yang seharusnya menjadi salah satu tahapan yang transparansi dan anti Nepotisme, justru dilanggar demi sebuah kepentingan seseorang ataupun kelompok.
Ketua Gerakan Pemuda Al-Washliyah Kab. Asahan Fadlan Zainuddin Siregar, SH, MH menyayangkan dan mengecam etika professional serta prilaku oknum anggota BAWASLU Kabupaten Asahan yang tidak memenuhi standart Integritas, mengedepankan kemauan dan kepentingan pribadi maupun seseorang sehingga mengarah pada pelaku Nepotisme.
Fadlan menyampaikan kepada awak media : “Saya pastikan 2 orang Komisoner BAWASLU tidak netral dan melakukan intervensi dalam rekrutmen calon Anggota PKD di Kabupaten Asahan, hal ini di kuatkan dengan beredarnya perintah langsung untuk meluluskan salah satu calom anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa (PKD) dan mengintervensi anggota PANWASCAM di salah satu Kecamatan di Kabupaten Asahan.
“Bukti Chatingan dan Rekaman ada sama saya bg dan ini akan saya jadikan alat bukti di pelaporan saya kepada DKPP nantinya untuk menunjukan kebobrokan Lembaga BAWASLU Kabupaten Asahan, ujar Fadlan sambil menunjukan bukti rekaman yang dimilikinya kepada wartawan.
Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi anggota penyelenggara di Tingkat manapun, naik KPU maupun BAWASLU, sungguhlah negara mengatur dan melarang perilaku Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di Negara yang Berketuhanan, betuah dan Beradat ini. Dan saya meminta kepada Lembaga yang Berkompeten untuk menindak perilaku oknum Komisioner Bawaslu Kabupaten Asahan , baik BAWASLU SUMUT, BAWASLU RI, DKPP dapat menjadi pelopor keadilan bagi Masyarakat di negara Indonesia ini, tutup Fadlan.
(Eko S.Rino)
Komentar