Labura, bidikkasusnews.com - Hasil informasi yang dihimpun awak media Bikas, dari Masyarakat dan pengurus BUMdes di Desa Perkebunan Kanopanulu, Kec.Kualuh Hulu, Kab.Labuhanbatu Utara (Labura) Selasa (19/11/19) dikatakan "bahwa oknum Kades berinisial (S) diduga mengalih fungsikan Dana BUMdes Simpan pinjam beralih menjadi jual beli bahan bakar Gas bersubsidi.
Anehnya BUMdes tersebut sepertinya kini dimonopoli oleh Kepala Desa dan keluarganya. tanpa ada musyawarah dan melibatkan para struktur kepengurusan BUMdes yang ada dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADRT).
"Ironisnya lagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diawal bergerak dalam bidang Simpan pinjam itu beralih pungsi menjadi jual beli bahan bakar Gas bersubsidi dan BUMDes tersebut dipindahkan lokasinya oleh Kepala Desa di Rumah milik pribadinya.
Menanggapi hal tersebut beberapa masyarakat Desa Kanopan Hulu merasa kecewa akan apa yang telah dilakukan oleh oknum Kepala Desa berinisial (S) Karena saat ini masyarakat perlu membutuhkan dana segar untuk beberapa kebutuhan mereka, kini dana BUMDes simpan pinjam itu' sudah tidak ada lagi. karena dana tersebut sudah dialihkan oleh Kepala Desa untuk usaha lain berupa jual beli bahan bakar Gas bersubsidi.yang bertempat dirumah pribadinya.
Padahal menurut masyarakat pinjaman itu sangat mereka butuhkan untuk beberapa kebutuhan seperti penambahan modal usaha dan saat anak mereka butuh biaya sekolah dan kebutuhan Lain-Lain.
Anehnya lagi para setruktur pengurus BUMDes sepertinya tidak dipungsikan oleh Kades. Dalam amatan masyarakat kades dan keluarganya dinilai telah memonopoli usaha BUMDes menjadi merasa milik pribadi.
Hingga sampai saat ini BUMDes di Desa Kanopanulu masih sebatas berdiri dan belum memiliki aktivitas usaha yang menghasilkan. Dilihat malah layu sebelum berkembang. karena masih ‘sedikitnya’ pemahaman BUMDes pada sebagian besar oknum Kepala Desa.dan tidak memahami UU Desa No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Terkait hal ini Kades Kanopanulu Tidak menjawab via SMS/telpon saat dikonfirmasi wartawan selasa Siang (19/11/19). (Eko S.Rino)
Komentar